SOLO – Tak hanya setiap bulan suci Ramadhan, di Program Sekolah Penggerak, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang berlokasi di Jalan Kartini 1, di tengah pandemi Covid-19 digelar kuliah tujuh menit (Kultum) dan baca Qur’an sebelum digelar shalat Dzuhur berjama’ah di hall sekolah sehat, Selasa (21/9/2021).
Bapak ibu guru karyawan dikarenakan pagi tidak dapat digunakan untuk kultum dan mengaji karena menyambut anak-anak datang ketika PTM. Memutuskan pelaksanaan kultum diundur pada waktu sebelum shalat pukul 11.15 WIB, bapak ibu guru karyawan hadir di hall sekaligus sholat dzuhur berjamaah.
“Hari ini dimulai dengan pembawa kultum ibu Tri Yuniarti sesuai jadwal,” ujar Waka AIK Ahmad Syaifudddin, MPd.
Kultum siang itu, Tri Yuniarti SSi SPd mengupas tips mengatasi kegalauan. Diawali sebuah pertanyaan, pernahkah mengalami galau, gelisah, gundah? Turu ra jenak, mngan ra enak. Tentunya dengan galau hati kita merasa tidak enak. Gundah-gulana, ini ada dua keadaan.
Keadaan yang pertama, karena ada sebab. Keadaan yang kedua karena tidak ada sebab. Keadaan yang pertama karena terlalu menginginkan sesuatu, terlebih ketika hati kita menginginkan dunia, entah harta, kedudukan atau perkara lain. Hati kita akan menjadi gundah-gulana dan galau apalagi disaat kita tidak berhasil.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa ambisi terbesarnya adalah dunia, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya, Allah jadikan kefaqiran di depan matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali sesuai apa yang telah ditetapkan baginya (HR. Ahmad).
“Disaat kita ditimpa kegalauan, gundah gulana, segera kita obati dengan hal-hal yang diajarkan Allah dan rasulnya,” pesannya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar