Isu food estate dan ancaman krisis pangan disaat pandemi menjadi pemberitaan media masa secara nasional. Konsep pengembangan pangan-pun yang terintegrasi dengan pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi alternatif solusi ancaman krisis pangan. Menanggapi isu tersebut, tim riset SMA Muhammadiyah PK Kottabarat merespon dengan cara yang unik, yakni mencoba melakukan pengembangan pangan alternatif yang murah dan sehat. Sumber pangan yang dikembangkan, tentunya memiliki kategori mudah didapat dan tanpa merusak ekosistem yang ada.
Tim Peneliti yang terdiri dari Arsya Malika Arief (XII MIPA) dan Meisya Lutfiana (XII MIPA) yang dibimbing oleh Muhamad Firman Cahya Permana, dan Mardian Dewi Pamungkas, mengusung penelitian dengan judul “Menggugah Kesadaran Akan Pangan Alternatif Berbahan Dasar Singkong “Cassava Ice Cream” dengan Penambahan Ekstrak Bunga Clitoria ternatea.”
Muhamad Firman, pembimbing siswa menceritakan awal mula penelitian ini, bahwasannya persiapan tim dilakukan sejak bulan maret dengan melakukan eksperimen terhadap beberapa rancangan produk pangan yang menarik dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Tim mencermati singkong yang merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Adapun ekstrak bunga Clitora ternatea atau akrab dikenal dengan bunga telang ditambahkan karena kandungannya yang bersifat anti kanker, pilihan bunga telang karena fenomena akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengonsumsinya dengan menjadikannya. Setelah tim kaji, ternyata bunga telang memiliki cukup banyak manfaat. Pada akhirnya, tim tertarik untuk memadukannya dengan es krim singkong sebagai inovasi tim, sebab es krim merupakan makanan populer di kalangan milenial yang menyehatkan.
0 comments:
Posting Komentar