Solo, Budaya populer yang merebak dikalangan remaja menjadi fenomena sosial tersendiri yang menarik di kaji. Fenomena ketertarikan remaja pada budaya K-POP dan Drama Korea (Drakor) menjadi alasan Siti Aqilah Intani mencari referensi sekaligus me-review riset penelitian artikel dengan tema ini. Siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat ini mencoba mengkaji artikel berjudul “Dampak Korean Wave Terhadap Perilaku Remaja di Era Globalisasi”, (5/11/2021)
Artikel jurnal yang ditulis Lisa Anggraini Putri dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau di tahun 2020 di review oleh Aqilah. Dalam paparannya kepada peserta melalui zoom meeting, Aqilah menyampaikan tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menemukan dampak negatif dan positif dari adanya “Halyu Wave” tersebut. Adapun kajian teori yang digunakan adalah budaya Korean Wave (K-POP dan Drama Korea),ujar Aqilah.
Selasa, 09 November 2021
- 12.49
- admin
- knkrit
- No comments
Tentang Metodologi yang digunakan dalam riset tersebut, Aqilah menjelaskan bahwa deskriptif analitik digunakan oleh penulis. Dimana penulis memberikan penjelasan secara konkrit mengenai dampak Korean Wave terhadap remaja pada era globalisasi ini. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, kata Aqilah dalam paparannya.
Kepada peserta zoom meeting, Aqilah menyampaikan kesimpulan yang didapat dari review artikel. Bahwa terdapat dampak positif dan negatif dari budaya Korean wave. Dampak positif berupa memberikan motivasi dan semangat, manfaat emosional seperti hiburan untuk kurangi stress, dan menjadi inspirasi dalam berbagai bidang. Sedangkan dampak negatif antara lain menimbulkan sikap konsumtif, berdampa pada kesehatan, dan fanatisme berlebihan. Aqilah berpesan “kita harus pintar menyeleksi budaya-budaya dari luar yang bermanfaat dan tidak bermanfaat” pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar