Solo. Proses perkaderan harus menjadi perhatian bagi setiap organisasi. Termasuk Muhammadiyah di dalamnya, kaderisasi menjadi salah satu fokus dalam kegiatan di Muhammadiyah. Bagi Muhammadiyah, kader merupakan anggota inti organisasi yang berperan sebagai ujung tombak gerakan Muhammadiyah. Banyak jalur-jalur yang digunakan di Muhammadiyah sebagai proses kaderisasi. Salah satunya adalah proses kaderisasi fungsional.
Pengkadeeran fungsional adalah kaderisasi yang terstruktur,namun tidak ditetapkan standar kurikulumnya secara baku untuk mencukupi kebutuhan dan fungsi tertentu. Salah satu hal yang dilakukan adalah melalui kajian ahad pagi Kottabarat. Ahad Pagi (5/12/2021) seluruh Guru dan Tenaga Pendidikan ikut bergabung dalam pengajian ahad pagi, sekaligus menjadi petugas dalam pelaksanaan dan melayani jamaah masjid Kottabarat.
Pengajian ahad pagi tertanggal 5 Desember 2021 di Kottabarat menghadirkan narasumber Ustaz Al-Furqon Hasby,Lc,M.Ag. Tema yang di bahas pada pengajian tersebut terkait ayat-ayat yang berhubungan dengan shaum atau puasa. Mengawali kajian pagi, tidak lupa ustaz Furqon memberikan semangat pagi kepada jamaah masjid Kottabarat agar selalu bergembira, terlebih dalam proses tholabul ilmi.
Sementera itu, salah satu guru SMA Muhammadiyah program Khusus, Wahyu Setyawan yang hadir langsung di masjid memberikan tanggapan bahwa adanya kajian ini memberikan manfaat kepada guru untuk meningkatkan wawasan ke-Islaman, khususnya mengenai dalil dan amalan-amalan puasa sunah yang dibahas pagi itu, ujar Wahyu. “ Jadi, kami mengetahui dalil-dalil secara rinci mengenai perintah puasa sunah” ujar Wahyu. Proses keikutsertaan guru dan karyawan dalam kajian ahad pagi Kottabarat sangat penting, sebagai proses pembentukan pemahaman keagamaan dan bagian dari keluarga atau warga Muhammadiyah. Demikian ungkap Wahyu kepada humas sekolah.
0 comments:
Posting Komentar