Solo. Kader memiliki makna sebagai inti yang menggerakkan sebuah organisasi. Eksistensi sebuah organisasi ditentukan sejauh mana kualitas kader dalam menjalankan roda organisasi melalui program kerja. Termasuk di Muhammadiyah, kader memiliki peran strategis. Salah satu proses pengkaderan di Muhammadiyah adalah melalui kegiatan baitul arqom.
Jumat, 3 Desember 2021 di salah satu ruangan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta berlangsung sharing terkait “kader Muhammadiyah & Aisyiyah”. Khotimah Nurul Aini, salah satu guru SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat yang baru saja mengikuti kegiatan Baitul Arqom menceritakan pengalamannya kepada sesama rekan guru. Baitul Arqom yang diselenggarakan atas kerjasama Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Pendidikan Dasar Menengah Kota Surakarta ini mengambil tema “Terbentuknya kader yang berkomitmen ber-Muhammadiyah untuk mewujudkan sekolah yang unggul”.
Khotimah menuturkan pentingnya memiliki pemahaman yang benar terhadap ideologi Ber-Muhammadiyah. Terlebih bagi AUM pendidikan Muhammadiyah seperti sekolah, memiliki peran strategis untuk mewariskan dan menumbuhkan nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah kepada para siswa. Untuk itulah, penting bagi semua guru dan tenaga kependidikan memahami dan mendalami ideologi Muhammadiyah seperti MKCH, PHIWM dalam mengelola AUM, Kepribadian Muhammadiyah dan sebagainya, ujar Khotimah.
Pada kesempatan sharing tersebut, Khotimah memberikan motivasi kepada guru lain di sekolah untuk bersemangat dalam mengelola AUM. Tidak lupa juga dalam setiap kegiatan Muhammadiyah maupun Aisyiyah agar mengikuti dengan gembira. Dengan semangat dan bergembira tersebut, InshaaAllah akan berdampak baik bagi diri kita sendiri, ujarnya. Hal ini dibuktikan sendiri dengan diperolehnya predikat peserta aktif dalam Baitul Arqom oleh Khotimah. Dengan predikat tersebut, ia memperoleh sebuah buku sebagai motivasi untuk terus belajar dan mengabdi di Muhammadiyah, pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar