SOLO- Langkah awal menuju bangku perkuliahan, siswa-siswi genersi lima mengelar bincang bersama alumni untuk mempersiapan diri masuk perguruan tinggi negeri jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. (03/01)
Bincang Alumni merupakan acara yang diselenggarakan guna mempersiapkan siswa-siswi kelas sebelas untuk membangun pola pikir sehingga dapat menyusun konsep individu menuju perguruan tinggi negeri yang diinginkan. Supaya memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih luas lebih lengkap, acara bincang anggota ini menghadirkan tiga alumni dengan jalur masuk perguruan tinggi negeri yang berbeda. Muhammad Faisal Ramadhani masuk perguruan tinggi negeri jalur seleksi mandiri jurusan Teknik Mesin, Yasmin Shofia Hamidah masuk PTN jalur SBMPTN, dan
Achmad Hussein masuk perguruan tinggi negeri jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jurusan Desain Interior ISI Yogyakarta.
Ika sebagai moderator yang memandu acara bincang anggota mengawali acara dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber mengenai persiapan apa saja yang dilakukan narasumber untuk dapat masuk perguruan tinggi jalur masing-masing. “ Nah kalian kan sekarang sudah memiliki pengalaman dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri, Faisal jaluk mandiri, Shofia jalur SBMPTN, dan Hussein jalur SNMPTN. Coba ceritakan kepada kepada gen lima, apa saja persiapan kalian” Ujar Ika
Yasmin Shofia mempersiapkan SBMPTN sejak dari kelas sepuluh, dengan cara memahami materi-materi pelajaran kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas dengan baik. Selain memahami materi pelajaran di sekolah, Shofia mempersiapkan diri dengan menambah ilmu pengetahuan dari pembahasan soal-soal yang berasal dari youtube, membeli buku-buku UTBK, serta mengikuti try out untuk mengukur sejauh mana pengetahuan. “ Kalo aku mulai kelas sepuluh sudah mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi negeri, belajar dan memahami materi dengan baik, selain itu aku juga sering lihat materi UTBK di Youtube, beli buku UTBK, dan sering ikut try out guna mengukur sebatas mana pemahaman dan pengetahuan ku” Ungkap Shofia
Husein mengatakan selain belajar, doa adalah usaha yang paling utama. “Aku dulu kan dari IPS, dan aku merasa hanya unggul di mapel geografi, jadi aku gak banyak ingin, cuman berdoa, udah itu aja yang paling utama aku lakukan”. Ungkap Hussein.
Faisal mengungkapkan persiapan yang dilakukan untuk masuk perguruan tinggi negeri adalah belajar dengan giat, selain itu juga lebih rajin belajar mandiri di rumah, dan ikut tambahan di sekolah.
“ Setelah naik ke kelas dua belas aku lebih giat untuk belajar, ikut bimbingan tambahan bersama ustaz dan ustazah, serta belajar mandiri di rumah”.
Secara subjektif Faisal juga menyatakan bahwa soal Seleksi Mandiri lebih mudah daripada soal UTBK akan tetapi tanpa persiapan matang juga tidak dapat dikerjakan dengan baik. “Soal UTBK itu rumit, pola-pola soalnya sulit dikerjakan, sedangkan soal seleksi mandiri lebih mudah” Ujarnya
Diskusi terkait persiapan masuk perguruan tinggi negeri diikuti siswa-siswi gen lima dengan penuh antusis, sebab banyak sekali informasi yang berasal dari pengalaman individu narasumber yaitu alumni SMA Muhamammadiyah PK Surakarta.
Menutup acara ketiga narasumber memberikan motivasi dan masukan kepada siswa-siswi kelas sebelas dalam mempersiapkan masuk perguruan tinggi negeri yaitu belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, tanpa usaha segala hal yang kita pertaruhkan hanya akan sia-sia, dan hanya akan tenggelam dalam harapan. Selain itu, perbanyak berdoa dan berpasrah kepada Allah SWT. Hanya Allah SWT maha mengetahui apa yang terbaik bagi kita.
Berusaha maksimal, dan berserah dengan Allah SWT.
0 comments:
Posting Komentar