Rabu, 29 Desember 2021

FGD Menciptakan Surga di Sekolah

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menyelengggarakan FGD, Fokus Grup Discussion Komunitas SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Rabu, 29 Desember 2021. 

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah pengawas,  Muhari, M.Pd., Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, Drs. H. Yatimun, Praktisi Hj Enny Rahma Zaenal, SE., MM dan Dr. Najib Ali Gysimar, S.H. M.Hum., mewakili lingkungan sekolah RT dan RW serta perwakilan Orang tua dan siswa.

Rangkaian acara meliputi pembukaan, doa, sambuatan, pemaparan materi, diskusi dan tanyajawab. Diawali pembukaan dilanjutkan dengan doa oleh Suratman, S.PdI. sambutan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Dr. Rahayuningsih, S.Pd.,M.Pd., mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan mengenalkan bahwa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menjadi sekolah penggerak dari 6 Sekolah di Surakarta. Selanjutnya menguraikan program sekolah penggerak.

Sambutan dari Majelis Dikdasmen Kota Surakarta, Drs. H. Yatimun berujar, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta terpilih sekolah penggerak untuk menjadi yang terbaik. Melayani masyarakat, berkemajuan, membantu mencerdaskan anak bangsa dengan dukungan dan fasilitas untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Sambutan Pengawas Muhari,M.Pd., untuk mewujudkan merdeka belajar dimulai dari guru penggerak, sekolah penggerak yang ditentukan dari kelapa sekolahnya. Banyak fasilitas yang akan diberikan pemerintah untuk meningkatkan mutu Pendidikan sekolah penggerak menjadi sekolah yang lebih maju.
Dalam pemaparan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta membahs tentang konsep Pembelajaran paradigma baru yaitu mengedepankan merdeka belajar seperti filosofi Ki Hajar Dewantoro. Peran guru berubah menjadi pendidik yang inspiratif dan bertanggungjawab. Guru yang bisa menginspirasi siswa menjadi teladan siswa si sekolah. 

Siswa harus merasa aman, nyaman, menyenangkan dan insklusif.  Sekolah bisa menjadi surga bagi siswa. Beberapa agenda yang sudah dijalankan yaitu Deklasari Sekolah Ramah Anak dan Deklarasi Anti Perundungan dengan melibatkan 30 Agen perubahan untuk menularkan kebiasaan-kebiasaan baik dimanapun mereka berada.

Bahkan dengan gelar Projek yaitu pameran sekolah penggerak yang meliputi kegiatan kelas X dalam bentuk artikel, puisi, komik dan kartun. Lewat kegiatan ini potensi anak digali dan hasilnya sungguh sangat luar biasa.

Dilanjutkan diskusi dengan praktisi dari Hj Eny Rahman Zaenah, SE.,MM., untuk menciptakan sekolah yang inklusi perlu dimengerti konsep inklusi karena semua orang adalah inklusi berkebutuhan khusus sehingga harus dikelola seluruh siswa untuk dilejitkan. Ada sinergi anak, orang tua dan guru pendamping sebagai kolaborasi dan harmonisasi.

Praktisi sekaligus dosen Dr. Najib Ali Gisymar, S.H., M.Hum., surga itu bisa dimunculkan di sekolah. Ibarat ingin masuk surga, maka “tiket: yang harus di”tebus” adalah dengan sholat wajib, sunnah, puasa, haji, shodaqoh, zakat, tahajjud, witir, dzikir dan lain-lain. Hal yang sama bagi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta , apabila serius dan yakin bahwa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta mampu bersaing dan bertanding  dengan hasil prestatif, maka dapat dimulai dari Kelas XI dan XII saat ini dengan sisa waktu yang ada, harus mendapat bimbingan dan pendampingan serius dari Guru dan Guru juga akan merasakan “surga” siswanya manakala mampu menembus jenjang S-1 lebih dari 65% lulusannya, apapun pilihan Universitasnya.

Masukan dari tokoh masyarakat yang diwakili ketua RT dan Rw setempay berpendapat perlu kolaborasi Kerjasama dengan warga dan lingkungan untuk mendukung semua usaha yang ada dan yang telah dilakukan.

Masukan dari orang tua siswa, menyambut baik kegiatan tersebut dan mendukung kegiatan yang sudah ada.

Masukan dari siswa,Talitha, ingin lebih banyak siswa ikut terlibat dalam kegiatan sekolah dan Siswa Dimas Tantra Prahesa mengusulkan untuk memaksimalkan lapangan yang ada dan mengusulkan untuk tambahan ektrakurikuler.

Masukan dari guru yang diwakili oleh Siti nur Jannah, mengusulkan5 item: 1.  Banyak IHT untuk menyamakan pikiran untuk paradikma baru, 2. Kolaborasi seluruh stackholder, 3. Meningkatan kompetensi parktek pembelajaran yang melibatkan MGMPS, 4. Model membelajaran yg berpihak pd sisswa, 5. Dukungan sarpra.

Saran Drs H. Yatimun untuk jaminan kualitas terkait profil pelajar Pancasila bisa membaca Al quran dengan baik dan benar dengan memuliakan Allah.

Saran Muhari, M.Pd.,kebijakan tentang mutu di bukti akreditasi, temasuk pengakuan alumni. Jangan lengah mutu lulusan. Harus selalu displin, religius, semangat ditingkatkan, bebas perundungan dalam segala bentuk, berprestasi, kreatif, pengembangan bakat, mutu lulusan diakui msyarakat. pembelajaran harus baik dan menyenangkan, Kemampuan melakukan pengembangan keprofesional berkelanjutan dengan membuat penelitihan yang didesiminasikan.

Saran dari Dr. Najib Najib Ali Gisymar, S.H., M.Hum, perlu dibuat kebijakan untuk share ke beberapa grup WA diluar grup kita supaya lebih mengenalkan kondisi sekolah kita termasuk dengan memberian reword.

Terakhir penutup dari kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Dr. Rahayuningsih, S.Pd.,M.Pd., ucapan terima kasih atas masukan dari berbagai pihak sebagai upaya untuk menciptakan surga di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar