Kamis, 13 Januari 2022

Pembelajaran Aktif, Diskusi Menarik Tentang Integrasi Nasional

SOLO- Menerapkan pembelajaran kelas yang menekan kan pada keaktifan dan kreratifitas siswa. Hendro Susilo guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan melaksanaakan kegiatan pembelajaran diskusi menarik terkait  isu “Berita Hoax yang Memecah Belah”. Kamis (13/01)

Mengacu pada konsep penerapan pembelajaran aktif serta perkembangan teknologi, siswa diajak berpikir kritis serta dapat menyimpulkan mengenai kasus atau isu-isu yang ada disekitar. Salah satu kasus yang sedang hangat diperbincangkan mengengenai “ Ujaran Kebencian serta Berita Hoax yang Dapat Memecah Belah”

Hendro mengungkapan pembelajaran PKN di kelas dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada siswa untuk menganalisis kasus ujaran kebencian berbau SARA yang memecah belah persatuan di Indonesia.
“ Kami melaksanakan pembelajaran aktif, yang menekankan siswa untuk berpikir aktif dan kritis terhadap situasi di lingkungan sekitar yang disesuaikan dengan tema kompetensi  pembelajaran di sekolah” Ungkap Hendro

Beliau menambahkan bahwa dengan adanya diskusi menarik terkait ujaran kebencian serta berita hoax yang dapat memecah belah ini, dapat meningkatkan kreatifitas serta pola pikira yang kritis siswa-siswi. “Setelah proses pembelajaran berlangsung, harapanya anak-anak dapat mengambil pelajaran agar selalu berhati hati ketika membuat status di media massa seperti twitter, instagram, dsb” imbuhnya

Belajar dari kasus ujaran kebencian yang berakhir di meja pengadilan dan hokum. Untuk siswa harus mulai memperdalam dan mencintai ilmu pengetahuan agar tidak terjerumus pada perilaku menyebarkan hoax.

Daffa Kumara perwakilan siswa menyampaikan pendaptnya mengenai pembelajaran berbasis diskusi mengenai berita hoax. Menurut Daffa berita hoax selain  dapat memberikan informasi yang tidak benar juga berpotensi untuk menghadirkan keributan serta kericuhan warga Negara. “Pelajaran yg dapat diambil dari diskusi tema integrasi adalah kita harus berhati-hati dan berpikir panjang terkait mengeluarkan pendapat atau statement di media sosial. Jangan sampai menyakiti orang lain atau kelompok lain. Pepatah mulutmu harimau mu di era informasi sekarang perlu kita ingat, jangan sampai kita menyesal dan merusak hubungan antar manusia nantinya.” Ungkap Daffa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar