SOLO – Sebanyak 25 guru karyawan sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mendapatkan vaksinasi booster untuk melawan Covid-19 dan Omicron serta cegah dampak learning loss (kehilangan belajar) jika pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tidak dilakukan di RS Tri Harsi Solo.
Learning loss mengacu pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena suatu kondisi tertentu.
“Berdasarkan surat kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta No. KS.07.01/760/II/2022 Tanggal 8 Februari 2022 perihal Undangan untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19 (Vaksin 3/Booster). SD Muhammadiyah 1 Ketelan untuk kali ini sebanyak 25. Semoga bermanfaat untuk mensukseskan pembelajaran tatap muka,” ujar Jatmiko, sambil tersenyum.
Menurut dia, pembelajaran tatap muka (PTM sangat dinantikan. Sebab, ketika menjalankan pembelajaran jarak jauh kadang sebagaian sinyal kurang bersahabat sehingga seorang guru harus mengulangi beberapa kali.
"Di PJJ orang tua SD Muh 1 Solo tidak masalah, hanya karena akan segera ada penilaian semester maka seorang anak minimal mengetahui capaian pembelajaran,” ujarnya.
Jatmiko juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati SH MH yang telah menjadwalkan vaksinasi.
“Sebagai sekolah sehat dan sekolah penggerak keselamatan dan kesehatan anak-anak sekolah kami prioritaskan. Sekolah telah menyiapkan untuk memfasilitasi dua-duanya, baik PTM maupun PJJ. Kepentingan anak-anak harus diutamakan. Sejak dini disiapkan SDM unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah bersih sehat hijau danlestari untuk sambut bonus demografi 2045 yang membentuk profil pelajar pancasila,” katanya.
Menurutnya banyak generasi milenial yang kurang faham profil pelajar Pancasila. “Profil pelajar pancasila (PPP), pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya,” bebernya.
Dimensi yang pertama adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dimensi yang kedua adalah mandiri. Dimensi yang ketiga adalan bergotong-royong. Dimensi yang keempat adalah berkebhinekaan global. Dimensi yang kelima adalah bernalar kritis. Dimensi yang keenam adalah kreatif.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar