Rabu, 02 Februari 2022

Seru Siswa SD Muh 1 Ketelan Praktik Rangkaian Listrik Sederhana

SOLO – Seru siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta praktik rangkaian listrik sederhana di tengah pandemi Covid-19 dan Omicron. Mereka praktik materi listrik dalam muatan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 6, Senin (31/1/2022).

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Imam Priyanto mengatakan bahan yang harus disediakan ambil kardus atau triplek bekas, potong seperti persegi dengan ukuran 30 cm x 30 cm. Buat gambar satu pola rangkaian listrik sederhana yang akan dibuat ( seri atau paralel ) menggunakan spidol atau bolpen.

“Potong kabel sesuai ukuran dengan gambar pola rangkaian listrik. Tempelkan pipa bekas untuk tempat bateray sesuai dengan gambar pola rangkaian listrik. Rangkai atau sambung kabel sementara sesuai gambar pola rangkaian listrik,” kata Imam.

Lebih lanjut, Imam membeberkan Langkah berikutnya sisipkan dan pasang fitting lampu sesuai dengan gambar pola rangkaian listrik. Rangkai atau sambung kabel dan fitting lampu secara permanen ( tetap ).

Lekatkan kabel dan fitting lampu mengikuti gambar pola rangkaian listrik menggunakan lem tembak atau isolatif. Pasang lampu pada fitting yang tersedia. Hubungkan kabel positif dan negatif pada bateray sesuai dengan tempatnya.

“Amati dan perhatikan nyala lampu para rangkaian listrik. Presentasikan percobaan rangkaian listrik sederhana yang sudah anak-anak buat,” terangnya.

Satu per satu siswa dengan konsentrasi penuh bergiliran presentasi. “Sebanyak 114 siswa asah kreativitas dan ujian praktik serta bertujuan mengukuhkan profil pelajar Pancasila yang kekininan kuat dalam Imtaq dan Ipteks,” ujar Imam, yang juga Wali kelas VI.

Peserta didik antusias mengikuti praktik cara merangkai kabel seri maupun pararel. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing rangkaian. Rangkaian seri mudah membuatnya, aliran listrik berkurang karena dibagi yang menyebabkan lampu redup. Sedangkan rangkaian pararel aliran listrik stabil sehingga semua lampu menyala terang. 

 “Adanya praktik ini anak memiliki kompetensi global dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan ciri khusus beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” pungkasnya.

Kontributor, Humas Jatmiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar