Sabtu, 26 Februari 2022

Sosialisasi PTS Versi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 18 Surakarta

Terobosan baru Sekolah Dasar adanya sistem pengerjaan Penilaian Tengah Semester secara projek. PTS di Sekolah Dasar pada umumnya dilakukan secara tertulis dengan berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. 

Namun kali ini, PTS di Sekolah Kreatif tampil beda dengan kemasan baru, yaitu berbentuk projek.  Alasan mendasar dirubahnya sistem pengerjaan ini adalah justru dengan projek, maka penilaian bisa mencakup semua Kompetensi Inti yaitu KI 1 Spiritual, KI II Sosial, KI III pengetahuan, dan KI IV ketrampilan. 

Sebagai contoh penilaian Matematika dan PJOK, untuk mendapatkan nilai muatan pelajaran tersebut, Ustadzah kelas 1 Ustadzah Eni Hidayati, S.Pd mengemas PTS dengan permainan lompat tali. Matematika dapat dinilai saat anak-anak menghimpun karet pada nilai puluhan dan satuan, kemudian muatan pelajaran PJOK dapat dinilai dari ketangkasan saat memainkan permainan lompat tali tersebut.  Kemudian contoh di kelas 5 dengan muatan pelajaran matematika, IPA dan IPS Ustadz Ervin Rudianto, S.Pd mengemas dengan kegiatan bernama Nagih Hutang (Memasak Nugget Gurih Tahu Kentang).

Sosialisasi kali ini dihadiri oleh wali siswa dari kelas bawah dan kelas atas dalam hari yang berbeda, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan cek suhu sebelum masuk ke ruang rapat yang sudah dipersiapkan. 

Sebelum sosialisasi sistem pengerjaan PTS kepada wali siswa,  terlebih dahulu kepala sekolah menyampaikan program-program sekolah yang terbaru, termasuk didalamnya adalah kurikulum syariah, dan pembelajaran Edutainment yang identik dengan pembelajaran sambil bermain, diataranya mengajak anak-anak belajar dilingkungan yang nyata seperti pasar, stasiun, pintu air gandekan, dan tempat-tempat disekitar sekolah yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi. Selain itu pembelajaran anak-anak juga di kemas seperti sosio drama, fashion show, festival makanan, field trip dan sebagainya.

Rapat wali siswa dilaksanakan secara offline dan perdana, maka wali kelas juga membentuk kelompok perwalian yang akan membantu wali kelas demi terselenggaranya program-program sekolah secara lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar