Rabu, 09 Maret 2022

AYO NYANTRI !!! SELAMATKAN GENERASI BANGSA DARI DEKADENSI MORAL !!!

 

Di tengah kritik dan sorotan tajam terhadap dunia pendidikan, Pondok Pesantren menjadi pilihan tepat bagi anak-anak untuk menimba ilmu pengetahuan sekaligus pendidikan karakter.

Mengapa pesantren menjadi pilihan utama untuk pendidikan anak? Tidak dapat dipungkiri terdapat banyak keunggulan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan pesantren yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Di antaranya, pertama, pesantren mengajarkan hakikat keimanan. Keimanan adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena iman menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukannya. Hanya amal yang dilandasi iman yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti.

Karena iman itulah dasar dan pondasi setiap langkah. Iman ini yang akan membentuk fikrah (pola pikir seseorang) menjadi seorang muslim yang bersih aqidahnya (salimul aqidah). Itulah bekal asasi memasuki hari-hari yang paling menentukan di "… hari yang tidak berguna lagi harta dan anak-anak, kecuali yang menghadap Allah dengan hati yang lurus." (QS asy-Syu'ara [26]: 88-89).
 
Kedua, para santri (siswa) menerima ilmu yang luas dari pendidikan di pesantren. Santri tidak cuma menerima ilmu-ilmu menyangkut keagamaan, namun santri betul-betul dapat menjalankan ibadah dengan pemaknaan mendalam. Karena, selama 24 jam santri mendapatkan bimbingan dan pengawasan secara intens dari para ustaz/kyai. Dan, santri pun dibekali pemahaman kemandirian dan bagaimana mencari rezeki yang halal se hingga dapat membentuk kepribadian santri yang mandiri.

Dengan sistem pengawasan 24 jam tersebut mampu meminimalisir pengaruh buruk dari luar sekolah. Selain itu, di lingkungan pesantren para santri diajarkan pola hidup kebersamaan, kemandirian, kedisplinan, kesederhanaan, dan yang paling utama adalah akhlak mulia.

Ketiga, dalam pesantren, santri diajarkan pendidikan akhlak mulia dan implementasinya. Dengan akhlak mulia, diharapkan santri menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakatnya kelak di kemudian hari. Karena itu, banyak lulusan pesantren yang menjadi pemimpin di negeri ini.

Keempat, lulusan pesantren dituntut untuk menjaga, mengamalkan, dan meningkatkan amal kesalehan. Sebab, Islam menginginkan orang yang berilmu mengamalkan ilmunya demi kebaikan diri dan orang lain.  

Kelima, di pesantren selalu di tanamkan pendidikan pembiasaan. Di mana santri mulai dari bangun hingga tidur kembali selalu ditanamkan pembiasaan seperti kedisiplinan, shalat berjamaah, puasa sunah Senin Kamis, shalat tahajud, shalat dhuha, tilawah Alquran, menghargai guru, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas, dan masih banyak lagi pendidikan pembiasaan lainnya. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk membentuk karakter santri.

Dalam pepatah Arab dikatakan, "Man Syabba ’Ala Syai’in, Syaaba ’Alaihi", (barang siapa yang membiasakan sesuatu (di waktu mudanya), maka ia akan terbiasa melakukannya (di masa tuanya). Dalam syair dikatakan, "Anak akan tumbuh pada apa yang dibiasakan ayahnya (guru) kepadanya. Ia tidak dapat tunduk oleh akal, tetapi kebiasaanlah yang dapat menundukkannya."

Keenam, pesantren menerapkan kurikulum terpadu. Dengan keterpaduan ini akan dapat dihindari dikotomi dalam pendidikan.Sehingga, tanggungjawab pena naman nilai-nilai moral dan budi pekerti tidak hanya dibebankan kepada guru Pendidikan Agama Islam (PAI), namun tanggung jawab bersama semua guru di sekolah.

Semua unggulan tersebut terdapat di pondok pesantren modern KH. Ahmad Dahlan Surakarta.
Yang berlokasi di Kampung Bangunharjo RT. 01 RW. 08 Kel. Gandekan Kec. Jebres Surakarta
Pesantren ini berkomitmen akan amanah terhadap putra-putri bapak/ibu dan memberikan layanan pendidikan terbaik di usia mudanya.
_____________
Cp. ~ Ustadzah Hafidz R, S.Pd (  0813-7971-0966 )
       ~ Ustadzah Afiffaturrouf, S.Ag ( 0857-9944-4495 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar