SOLO – Siswa kelas VB Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta bermain peran dalam pembelajaran IPA materi siklus air, Rabu (16/3/2022.
Tujuan kegiatan pengamatan, siswa mampu menjelaskan terjadinya siklus air dengan baik. Melalui kegiatan menggali informasi dari sumber bacaan, siswa dapat membuat bagan sederhana untuk menjelaskan siklus air.
Suasana sangat menggembirakan walau di tengah pandemi Covid-19 dan Omicron karena pembelajaran tatap muka yang sebelumnya telah turun hujan yang mengguyur kota Bengawan tersebut.
“Belajar merdeka dan berdiferensiasi menjadikan siswa lebih mudah memahami materi sesuai dengan gaya belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi, solusi menajamkan potensi siswa di tengah pandemic Covid-19 dan derasnya arus informasi serta komputerisasi era 4.0 menuju era society 5.0,” kata Wali Kelas 5 B Dyah Ayu Ratnaningsih, sambil tersenyum.
Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi. Metode ini dapat diterapkan hampir pada semua mata pelajaran. Sebagai contoh, saya pernah memberikan materi pelajaran IPS dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.
Kesibukan mulai terlihat. Sebelumnya siswa membaca teks yang berisi tentang siklus air. Guru memperlihakan video siklus air. Berikutnya siswa memperagakan siklus air dalam bentuk bermain peran.
Agar siswa mudah mengingat siklus air dan pembelajaran menjadi inspiratif. Siswa bebas mengembangkan idenya dalam hal ini. Mereka akan menggambar siklus air yang meliputi laut, pohon, matahari, uap, hujan, dan mendung.
“Setiap kelompok akan dinilai dari bermain peran dan di video oleh guru untuk diambil nilainya,” beber Ayu.
Anak anak sudah sangat hebat berselancar dalam dunia maya. Mereka sebagai digital native mungkin lebih mahir dari kita dalam menggali berbagai informasi dan memanfaatkan berbagai fitur untuk belajar.
Tugas kita mengarahkan mereka untuk bisa menggali potensi yang ada dalam dirinya. Setiap siswa merupakan pribadi yang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
“Pembelajaran praktik langsung dilakukan secara antusias seluruh siswa. Misalnya Faliha bawa mendung, Aira bawa penguapan, Queency bawa matahari, Shafa bawa air laut, Raissa bawa tumbuhan dan saira Saira bawa hujan,” tambahnya.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar