SOLO – Pimpinan Majelis Dikdasmen Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Drs Supraptono MPd menekankan pentingya Wakil Kepala Sekolah atau Madrasah di Muhammadiyah Kota Surakarta.
Ustaz Supraptono, sapaan akrabnya, menyampaikan hal itu dalam kegiatan penguatan Wakil Kepala Sekolah yang digelar Majelis Dikdasmen PDM Solo di Balai Muhammadiyah Surakarta, dihadiri 69 dari 74 Wakasek dan Ketua Majelis Drs H Tridjono, Rabu (23/3/2022).
“Peserta mampu menyusun rencana program, mengorganisasi SDM, melaksanakan program, dan mengontrol program kegiatan,” terangnya.
Menurutnya indikator Wakasek Professional mengacu pada tugas utama dan tugas tambahan. Berbasis POAC, yang terdiri dari : Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
“Tugas utama mampu mempengaruhi GTK dan peserta didik. Mempunyai integritas, inspirator, memotivasi GTK dan peserta didik. Mampu memberdayakan siswa dalam pembelajaran. Tugas Tambahan, mampu merencanakan program, mengorganisir program dan SDM, melaksanakan program dan mengevaluasi serta tindak lanjut program,” ucapnya.
Planning merupakan sebuah proses menyusun suatu kerangka kerja yang objektif guna untuk mengejar tujuan yang ingin dicapai.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat sebuah perencanaan, yaitu SMART: Specific; perencanaan harus jelas maksud dan tujuannya, juga resource yang diperlukan.
Measurable; rencana harus bisa diukur kesuksesannya. Achievable; rencana yang dibuat harus masuk diakal, bukan merupakan sebuah angan-angan, dan dapat dicapai.
Realistic; dalam membuat rencana, kita perlu berpikiran realis. Sama dengan poin sebelumnya, rencana yang dibuat harus sesuai dengan keadaan bisnis. Time; setiap membuat rencana, pastinya kita harus menentukan batas waktu kapan rencana tersebut harus dimulai dan diselesaikan.
Setelah merencanakan semua hal yang dibutuhkan, selanjutnya adalah proses mengatur tim atau divisi, mengatur jadwal kerja, juga mengelompokkan tiap individu sesuai kemampuannya.
“Mengimplementasi rencana ke dalam bentuk aksi menjadi langkah penting untuk mencapai sukses dalam bisnis,” jelas Dia.
Controlling, Merupakan aksi yang dilakukan untuk memastikan alur kerja bisnis berjalan sesuai rencana.
“Bahkan tiga poin di atas (planning, organizing, dan actuating) tidak akan berjalan sempurna tanpa ada kontrol yang layak,” sambungnya.
Dalam hal ini, mengontrol bisa dimaknai sebagai aktivitas menjaga bisnis supaya tetap eksis. Mengontrol semua proses aktualisasi termasuk aspek penting dalam manajemen yang ideal.
“Ciri pendidikan berkemajuan, Memiliki komitmen ideologi, kebenaran, kebaikan, dan keutamaan. Menerapkan Teologi Al-Ma’un untuk kemajuan bersama. Melahirkan pencerahan (tanwir). Memberdayakan dan memajukan. Berorientasi pada mutu dan keunggulan. Memberi manfaat luas, Rahmatan lil ‘Alamin,” pungkasnya.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar