Selasa, 01 Maret 2022

SD Muh 1 Solo Terima Study Banding Sekolah Penggerak

 

SOLO – Sekolah Dasar (SD) Penggerak al Kaffah Bekasi Studi Banding ke SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo. Datang pagi hari tak menyurutkan  ke sekolah di bawah kepala sekolah Imam Teguh Priyanto, bersilaturahmi menambah khazanah llmu managemen sekolah penggerak bersamaan Hari Isra Miraj, Selasa (1/3/2022).

Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti, Sejak berdiri 1935, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dengan nama HIS Muhammadiyah yang kemudian disesuaikan dengan peraturan pemerintah RI menjadi SR Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Berbagai tantangan, hambatan dan cobaan sejak zaman Belanda dan Jepang. Masa proklamasi kemerdekaan, era ORLA, ORBA serta Reformasi. 

Selama  kurun waktu 2015-2021 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta telah bertransformasi dari sekolah tradisional menjadi sekolah modern yang memadukan Kurikulum Ismuba, kurikulum nasional dan internasional.

“Menempatkan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sebagai sekolah berbudaya mutu dengan menyandang gelar Sekolah Pendidikan Karakter, Sekolah Model pembelajaran TIK, Sekolah Budaya, Sekolah Unggulan, Sekolah Sehat, Sekolah Rujukan Nasional, serta Sekolah Penggerak,” Ujar Sayekti, yang sebelumnya pernah jadi narasumber Diklat di hadapan Kepala Sekolah di Sukoharjo. 

Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan.

Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.

Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.

“Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan Pendidikan. Hasil refleksi unsur pendidik di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Dan terutama peserta didik dalam mencapai profil Pelajar Pancasila,” bebernya.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku  sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Kontributor, Wakasek Humas Jatmiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar