SOLO – Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengadakan workshop dua hari Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penyusunan Perangkat Ajar di Hotel Indah Palace Tawangmangu bersinergi Wali Murid Bima Sena Holiday, 25-26 Maret 2022, diikuti oleh 24 wali kelas, 18 guru mata pelajaran dan seluruh karyawan.
Kepala SD Muh 1 Sri Sayekti menerangkan, kegiatan ini mengundang narasumber kompeten dibidangnya dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika Yogyakarta Enung Sumarni MPd MT, Ketua Dikdasmen PDM Solo Drs H Tridjono dan Pengawas TK/SD Gugus II Korwil III Kecamatan Banjarsari Dra Tri Winarni MPd.
“Untuk bapak ibu guru telah mendapat penjelasan teknis dari ibu Enung Sumarni MPd MT P4TK Matematika Yogyakarta. Mudah-mudahan menjadi bekal yang cukup untuk menyongsong tahun pelajaran 2022/2023, karena tahun depan kita telah memasuki kurikulum merdeka kedua,” tuturnya, Sabtu (26/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Enung Sumarni mengatakan, pemetaan kebutuhan peserta didik terlebih dahulu di sekolah dengan mengidentifikasi minimal satu strategi diferensiasi konten, proses, atau produk. Membuat perencanaan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan pemetaan kebutuhan yang telah dibuat sebelum aktivitas.
“Demontrasi kontekstual, penyesuaian pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan kebutuhan peserta didik,” ungkapnya.
Enung menambahkan hal kedua dalam pemetaan peserta didik berdasarkan minat, misalnya sebagian peserta didik senang dengan pembelajaran matematik, sebagian peserta didik senang belajar dengan metode menggambar dan sebagian peserta didik sedang belajar tenang lingkungan dan sains.
“Pemetaan peserta didik berdasarkan gaya belajar. Peserta didik senang mendengarkan podcast. Peserta didik senang dengan buku bergambar. Peserta didik senang melakukan kegiatan lapangan,” katanya.
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa peserta didik akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang peserta didik (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
“Pemetaan peserta didik berdasarkan kesiapan belajar, sebagian peserta didik sudah mampu mengenal angka digit 1 dan melakukan operasi perhitungan tambah kurang. Sebagian peserta didik sudah mampu mengenal angkat digit 2 dan melakukan operasi perhitungan tambah kurang. Sebagian peserta didik sudah mampu melakukan operasi hitung perkalian dan pengurangan,” imbuhnya.
Salah satu peserta SW Winarsi mengungkapkan acara semacam ini sangat menggembirakan dan penting agar ada perubahan dalam mengajar selaras dengan program merdeka belajar.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar