SOLO – Humas SD Muhammadiyah 1 Solo mengikuti Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Insan Media di Jawa Tengah secara virtual yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bersinergi Solopos Institute, Senin-Kamis (28-31/3/2022).
Materi ejaan Bahasa Indonesia dalam berita, ragam Bahasa jurnalistik, bentuk dan pilihan kata dalam berita, berburu data, menarasikan data, kalimat efektif dalam berita, dan penyuntingan berita.
“Terima kasih manajer Solopos Institute Sholahuddin yang telah memberi kesempatan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat,” ujar Jatmiko, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Kamis (31/3/2022).
Pelatihan ini menghadirkan nara sumber Balai Bahasa Jawa Tengah dan Solopos Institute. Diikuti peserta luring sebanyak 20 orang wartawan media massa di Solo Raya, 20 orang wartawan pers kampus di Solo Raya dan wartawan media daring.
“Kegiatan kemahiran berbahasa Indonesia memberikan kesempatan seorang humas sekolah misalnya untuk menulis kegiatan dengan kemasan yang cantik, unik dan elegan secara professional mengikuti kaidah jurnalistik,” ujar Jatmiko, peraih kontributor terbaik 1 tahun 2020.
Untuk itu, Bahasa jurnalistik yang menarik dan adaptif seperti yang diungkapkan Syifaul Arifin Redaktur Pelaksana Koran Solopos Penguji UKW/UKJ AJI dan Solopos di Hotel Horizon dengan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19 dan Omicron.
Bahasa jurnalistik tidak menggunakan model bahasa ilmiah dan tidak menggunakan bahasa tutur atau percakapan yang mementingkan lawan bicara paham. Pesan tersampaikan. Berita bisa dipahami pembaca. Sesuai kaidah berbahasa. Tak bikin pusing.
“Bahasa sebagai senjata penulis atau wartawan. Dengan keterampilan berbahasa wartawan, karya jurnalistik dinikmati oleh pembaca karena memikat, memberi pemahaman (bukan malah menimbulkan kebingungan), hingga menghibur,” ujar Syifaul, sambil tersenyum.
Media massa dan jurnalis merupakan agen terdepan untuk memartabatkan Bahasa Indonesia. Hal itu dikemukakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Dr Ganjar Harimansyah saat membuka kegiatan pembinaan.
“Sudah barang tentu jurnalis memiliki kemampuan berbahasa dalam melaksanakan tugas kesehariannya. Namun kemampuan tersebut perlu dimutakhirkan karena ilmu kebahasaan sifatnya selalu berkembang,” ujar Ganjar.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar