Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, menekankan pentingnya untuk mempelajari tafsir Al quran sebagai dasar untuk pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan dalam pengajian Nuzulul Quran yang digelar Takmir Masjid Kottabarat Solo, Minggu (24/11).
Pengajian Nuzulul Quran digelar di Masjid Kottabarat secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Pengajian yang mengangkat tema "Mencerahkan Semesta Bersama Al quran" dihadiri kurang lebih 500 jemaah.
Tafsir mengapresiasi antusiasme dan semangat para jemaah yang hadir di Masjid Kottabarat untuk mengikuti pengajian Nuzulul Quran.
“Atas nama PWM Jawa Tengah, saya mengapresiasi jemaah yang sudah sedemikian tekun, rajin, dan bersemangat untuk hadir di pengajian Ahad pagi hari ini. Mudah-mudahan mereka semakin paham tentang Al quran sehingga dengan pemahaman yang ada bisa mengamalkannya,” jelasnya.
Tafsir pun mengharapkan semoga pengajian ini terus berlangsung dan menjadi sumber pencerahan, ilmu, dan keimanan serta ketakwaan masyarakat Muhammadiyah Kottabarat pada khususnya dan Solo pada umumnya.
“Masjid ini adalah sumber pencerahan, ajang mencari ilmu, dan mengamalkan Islam. Dari sinilah Islam akan terpancar,” tandasnya.
Dalam paparan pengajiannya, Tafsir memberikan penjelasan mengenai Nuzulul Quran yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Padahal di dalam Al quran surat Al Qadr disebutkan bahwa Al quran diturunkan pada malam lailatul kadar.
"Bagaimana nyambungnya antara peringatan Nuzulul Quran setiap 17 Ramadan dengan surat Al Qadr?," tanya Tafsir kepada para jemaah.
Kemudian ia memberikan penjelasan dengan mengutip kitab tafsir Al Bayan karya At Thabari, bahwa yang dimaksud turunnya Al quran pada malam lailatul kadar adalah "jumlatan wahidatan".
"Pada malam lailatul kadar Al quran diturunkan secara lengkap, tidak berangsur-angsur, dari lauhul mahfuz ke langit dunia, sedangkan pada 17 Ramadan para ulama meyakini bahwa Al quran pertama kali diturunkan dari langit dunia kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5" ungkapnya.
Sementara itu, Marpuji Ali, selaku Ketua Takmir Masjid Kottabarat menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan pengajian Nuzulul Quran adalah untuk meningkatkan pemahaman para jemaah tentang Al quran dan seluk beluknya sehingga menambah kecintaan terhadap Al quran.
“Dalam rangka meningkatkan pemahaman para jemaah yang setiap Ahad datang ke sini, terutama tentang Al quran dan seluk beluk yang ada padanya,” jelas Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.
Marpuji Ali pun mengharapkan pengajian ini dapat semakin menambah kecintaan jemaah terhadap Al quran. Jemaah tidak hanya membaca atau tadarus Al quran, tetapi juga terjemahnya.
"Bahkan jemaah juga bisa membaca dan mempelajari tafsir Al quran, di kalangan Muhammadiyah bisa mempelajari kitab tafsir At Tanwir yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah," pungkasnya.
Aryanto
Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta
081586061554
0 comments:
Posting Komentar