Oleh Eko Purnomo, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMK Muhammadiyah 4 Surakarta dan Mahasiswa Pascasarjana MPBI UMS
Nadiem Makarim melalui Kemdikbud Ristek Dikti selalu melakukan terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan. Program-program baru hampir setiap bulan diluncurkan. Terbaru pada tanggal 1 April 2022 kembali Nadiem Makarim meluncurkan Program Rapor Pendidikan Indonesia yang dikemas dalam Merdeka Belajar Episode 19. Rapor Pendidikan Indonesia ini merupakan kolaborasi yang erat antara 4 unit utama dalam lingkungan kemdikbud rsitek (Kepala Badan Standar Kurikulum dan Aesmen Pendidikan, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Direktur Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan, dan Direktur Jendral Pendidikan Vokasi). Asesmen nasional merupakan data utama dalam rapor penddiikan telah disusun bersama dengan berbagai praktisi di dunia pendidikan. Platform rapor pendidikan ini diharapkan mampu mengurangi berbagai tuntunan yang dihadapi oleh guru dan tenaga kependidikan. Rapor pendidikan ini juga dapat digunakan oleh satuan pendidikan di bawah naungan Kemenag yang dapat digunakan di madrasah. Rapor pendidikan ini merupakan salah satu cita-cita dari Mas Menteri Nadiem Makarim untuk mendukung inovasi program merdeka belajar
Mendororong Guru Kreatif
Guru yang kreatif adalah guru yang mampu melakukan perbaikan berdasarkan refleksi-refleksi hasil pendidikan yang telah dilakukan. Hasil dari rapor pendidikan ini merupakan hasil dari asesmen nasional yang diharapkan guru-guru mampu mengevaluasi bagaimana pembelajaran yang sudah dilakukan atau dijalankan selama ini. Hasil yang kurang baik mampu dijadikan sebagai landasan guru dalam perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu guru Indonesia dituntut untuk kreatif dalam dunia pendiddikan. Guru yang mampu mengembangkan kreativitas diri akan memberikan kontribusi yang baik bagi peserta didik. Di era digital saat ini guru dituntut untuk memberikan bekal-bekal yang mumpuni kepada peserta didik, salah satunya guru harus selalu berpikir kreatif dan solutif untuk menuju Indonesia lebih baik. Maka dengan adanya rapor pendidikan ini diharapkan mampu meningkatkan daya literasi dan numerasi peserta didik serta daya saing dalam bidang teknologi.
Alat Ukur
Rapor pendidikan merupakan alat ukur satuan pendidikan yang fleksibel. Rapor pendidikan ini dapat diakses oleh satuan pendidikan untuk mengetahui bagaimana sekolah disatuan jenjang pendidikan menjalankan pengelolaan sekolah. Dengan adanya rapor pendidikan ini sekolah mampu melihat sejauh mana mutu pendidikan di sekolah tersebut. Adanya rapor pendidikan mampu mendorong satuan pendidikan untuk selalu mengembangkan mutu pendidikan masing-masing sekolahan. rapor pendidikan ini tidak hanya dapat diakses oleh satuan pendidikan saja, tetapi pemerintah daerah dapat mengakses rapor pendidikan yang merupakan platform digital, sehingga pemda dapat mengetahui area-area di daerah mereka masih-masing terutama dalam pendidikan untuk diperbaiki.
Meringankan Beban Administrasi
Terobosan Mas Menteri Pendidikan yang paling menonjol sejak awal adalah bagaimana mengurangi beban administrasi dari pendidik dan tenaga pendidik. Mulai dari penyederhanaan RPP yang diharapkan mampu mengurangi beban guru. Sama halnya dengan penyederhanaan RPP, platform rapor pendidikan ini memiliki keuntungan terutama administrasi guru dan tenaga pendidikan. Dalam rapor pendidikan ini terdapat platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban administrasi. Semua data yang sebelumnya harus diupload dalam berbagai platform yang dapat membebani tugas guru dan tenaga pendidikan sekarang dapat terintegrasi semua dalam rapor pendidikan. Hal ini mendukung adanya program merdeka belajar yaitu mengurangi beban administrasi guru dan tenaga pendidikan.
Memperbaiki Literasi, Numerasi, dan Karakter
Rapor pendidikan memuat data-data yang berasal dari asesmen pendidikan. Hasil dari asesmen pendidikan memuat literasi membaca dan menulis. Adanya rapor pendidikan Indonesia ini guru mengetahui bagaimana tingkat lietasi membaca dan numeralisasi setiap peserta didik. Maka akan sangat efisien jika guru mampu mengembangkan evaluasi-evaluasi yang merupakan hasil asesmen nasional. Dengan adanya rapor pendidikan diharapkan siswa memilki kecakapan literasi membaca dan menulis. Karena kedua literasi ini merupakan suatu hal yang sangat pendidikan dalam dunia pendidikan. Maka semua guru semua mata pelajaran diharapkan mampu berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis para peserta didik. Selain itu mampu meningkatkan karakter peserta didik. Seperti dijelaskan menteri pendidikan dalam kanal Youtube Kemdikbud RI pada tanggal 1 April 2022 banyaknya perundungan di dunia pendidikan, maka adanya rapor pendidikan ini guru diharapkan mampu meningkatkan karakter peserta didika menjadi lebih baik lagi.
0 comments:
Posting Komentar