SOLO – Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta, gelar karya Projek Ke-II Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk ‘Bahagia dengan Keanekaragaman Indonesia’, Jumat (17/6/2022).
Seluruh warga sekolah: baik guru, karyawan, siswa, dan wali siswa, bergotong roryong dalam membentuk siswa pancasilais. Hal ini sesuai amanat Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) yang telah merumuskan enam Profil Pelajar Pancasila.
“Keenam Profil Pelajar Pancasila tersebut di antaranya, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif,” jelas Wakil Kepala bidang Humas, Jatmiko.
Melalui aktivitas ini, siswa belajar kolaborasi dan menghargai peran satu sama lain. “Pancasila itu tidak bisa diterangkan saja di dalam kelas, tapi harus lewat pengalaman,” ujarnya.
Maka, di era milenial ini, penting sekali menyegarkan gagasan Pancasila, sesuai konteks zaman. Untuk membangun benteng ideologi yang kokoh, siswa di tingkat sekolah dasar perlu diikutsertakan dan dilibatkan secara aktif dalam mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila berbasis kegiatan gelar karya.
“Jika nilai-nilai Pancasila benar-benar merasuk dalam jiwa dan dilaksanakan oleh para pelaku pendidikan, baik guru maupun siswanya, yang tentunya akan menuju proses pendidikan manusia yang hakiki seperti dalam pendidikan agama dan budi pekerti bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya. Dan bermanfaat bagi manusia yang lain, peduli agama, peduli manusia, lingkungan dan system,” bebernya.
Kegiatan ini diapresiasi wali murid, seperti disampaikan Ria. Menurutnya kegiatan ini banyak mengandung unsur positif, salah satunya mengajarkan siswa dalam tanggung jawab dan kemandirian.
“Saya mendukung kegiatan ini karena sangat mengena pada semua warga sekolah termasuk wali murid,” ujarnya.
Harapan yang terpenting dari kegiatan ini, sambungnya, para siswa bisa membuat kreatif dan mengembangkan bakat minat sesuia potensi yang ada .
Sementara itu para siswa sangat antusias mengikutinya. “Alhamdulillah, makanan tradisionalnya enak dan halal. Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan setiap bulannya,” ujar Elevano, salah satu siswa.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar