SOLO – Salah satu misi sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta adalah Menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pembiasaan dan keteladanan. Sudah tentu kader anak bangsa berkemajuan dan berkeadaban dibiasakan sejak kecil, berbagai kegiatan yang mendorong tumbuhnya sikap kemandirian dan disiplin di segala bidang.
Kepala Sekolah Penggerak Perubahan, Sri Sayekti mengatakan menerapkan disiplin yang tinggi kepada seluruh siswa. Seluruh siswa diwajibkan menaati aturan yang diberlakukan.
Budaya mengantri salah satu kegiatan yang sering dilakukan warga sekolah dan hampir setiap waktu. Mengantri digunakan oleh warga sekolah mulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari antri kamar mandi, antri di Badan Usaha Milik Sekolah (BUM’s) dan antri mengambil makan siang.
“Budaya antri makan siang misalnya memiliki filosofi pembelajaran yang sangat baik. Melatih kedisiplinan, kesabaran dan menghargai orang lain dan ini harus kita budayakan sebagai ruh pendidikan karakter dan pendidikan hati korupsi. Dimulai dari anak-anak sekolah dasar,” kata Sayekti, Selasa (26/7/2022).
Mengajarkan siswa budaya antri bukan hanya menanamkan karakter untuk anak, tetapi juga bisa membantu mengembangkan kecerdasan emosionalnya, dan mengembangkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya di era industry 4.0 menuju masyarakat era society 5.0.
Sayekti bersyukur kegiatan pembiasaan di sekolah sehat ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Tentu semua itu tidak lepas dari peran dan kerja sama warga sekolah, sekaligus orang tua wali murid.
“Kami ucapkan terima kasih semua warga sekolah atas partisipasi, kerja kerasn dan kolaborasinya untuk kemajuan sekolah penggerak perubahan yang kita cintai ini,” ujarnya.
Seorang guru wajib memberikan contoh yang baik kepada siswanya. sebab, Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan guru yang dilihat dan didengar oleh siswa.
“Meresap masuk ke dalam hati sanubari siswa dan dampaknya bisa jadi melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah,” katanya.
Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan guru dalam menanamkan sikap disiplin, di antaranya: Pertama, guru harus bisa menjadi contoh teladan dalam berdisiplin. Misalnya, guru harus datang tepat waktu ikut kultum pukul 06.15 WIB.
“Sebab jika guru tidak datang tepat waktu dan ikut kultum 06.45 WIB, jangan diharapkan siswa akan memiliki sikap disiplin dan datang tepat pada waktunya,” pungkasnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar