SOLO – Sebagai jantung hati, pendidikan karakter mengintegrasikan, memperdalam, memperluas dan menyelaraskan berbagai program yang ada di sekolah. Mengintegrasikan kegiatan kelas, di luar kelas, sekolah di luar sekolah. Memadukan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler manfaatnya mencegah korupsi.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah Penggerak Perubahan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Hj Sri Sayekti dalam kegiatan observasi implementasi pendidikan antikorupsi (PAK) pada satuan pendidikan, Selasa (19/7/2022).
Sayekti mengatakan, Kegiatan berdasarkan surat dari KPK nomor B/4170/DKM.00.01/80-82/07/2022 tertanggal 14 Juli 2022 tentang permohonan kegiatan observasi.
“SD Muhammadiyah 1 Surakarta mengembangkan Pendidikan Karakter dengan konteks totalitas psikologis sosial-kultural; Olah Hati dengan pengelolaan spiritual dan emosional. Olah Pikir dengan pengelolaan intelektual. Olah Raga dan Kinestetik dengan pengelolaan fisik. Olah Rasa dan Karsa,” Kata Sayekti.
Sekolah, sambung dia, terus menerapkan pendidikan karakter melalui; Kegiatan rutin. Kegiatan spontan atau kegiatan incidental. Keteladanan. Pengkondisian lingkungan fisik maupun nonfisik. Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Kegiatan ko dan ekstrakurikuler.
“Implementasi pendidikan antikorupsi (PAK) pada satuan pendidikan pada pembelajaran, pengembangan diri, ekstrakurikuler aktualisasi, budaya sekolah dan projek pelajar Pancasila,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, hadir tim dari KPK di antaranya, Hani M Matan Fungsional/spesialis Jardik KPK, Pipin Purbowati Fungsional Jejaring Pendidikan KPK, dan Zulfadhli N yang merupakan Fungsional Jejaring Pendidikan KPK. Ketua Majelis Dikdasmen Tridjono, Ketua Komite Harminto dan Pengwas Gugus II Ra Kartini Korwil III Tri Winarni.
Temasuk juga diisi oleh pemaparan Kepala Sekolah Penggerak Perubahan Sri Sayekti. Dan pemaparan dari Ki Agung Sudarwanto 9 nilai anti korupsi melalui media wayang kulit purwo. 9 nilai diantaranya ialah kejujuran, kedisiplinan, kepedulian, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, kemandirian, keberanian, dan keadilan. Ahmad Syaifuddin habituasi buku monitoring, Sw Winarsi buku Ekstrakurikuler dan Rusmawardah pembelajaran PPKn di kelas 4.
Tak lupa, Hani M Matan Direktorat Jejaring Pendidikan KPK RI mengapresiasi atas inovasi sekolah berupa M1Smart Card atau e-money sebagai alat integritas.
“Sekolah ini sudah menerapkan dalam beberapa metode terkait 9 Nilai pendidikan Anti Korupsi untuk Meningkatkan budaya mutu sekolah melalui kearifan lokal dan ada dalang kecil Gibran Maheswara, Brama Kesawa dan dalang dewasa. Sekolah lain bisa studi banding bagaimana terkait implementasi pendidikan anti korupsi,” ujar Hani, sambil tersenyum di Radio Solo belajar.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar