32 peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menjadi subyek dalam penelitihan Hubungan Aktivitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja. Penelitihan dilakukan oleh Anggun Oktavia Widiastuti, mahasiswi Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selasa, 19 juli 2022.
Menurut Humas SMA Muhammadiyah 1 Surakata, Dra. Willys Sari Listiyani, M.Pd., berujar dengan adanya penelitihan ini semoga membuka kesadaran remaja khususnya peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Surakarta mengerti pentingnya asupan zat gizi karena remaja banyak melakukan aktivitas fisik. Remaja juga harus mengerti zat gizi yang dapat diolah tubuh menjadi sumber energi. Selain itu peserta didik harus mengerti solusi yang harus diambil apabila disekitar mereka ada yang masuk katagori gizi buruk.
Anggun Oktavia Widiastuti, yang beralamat di Sambungmacan Sragen memberi alasan pemilihan judul skripsi Hubungan Aktivitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja Sekolah Menengah Atas di Kota Surakarta dengan alasan dikarenakan aktivitas fisik sangat mempengaruhi status gizi pada remaja, dengan melalukan aktivitas fisik, metabolisme yang ada di dalam tubuh akan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut akan menyebabkan penurunan kalori yang berasal dari hasil pembakaran lemak dalam tubuh. Tingkatan aktivitas fisik seseorang dapat berpengaruh pada status gizinya. Semakin ringan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dan diikuti dengan terjadinya peningkatan asupan makan selama beraktivitas, maka semakin tinggi juga peluang remaja untuk mengalami kegemukan atau obesitas. Sebaliknya apabila asupan energi kurang dari kecukupan energi yang dibutuhkan, maka cadangan energi yang terdapat dalam tubuh dari simpanan otot akan digunakan. Kekurangan asupan energi ini yang berlangsung dalam jangka lama akan mengakibatkan penurunan berat badan dan kekurangan gizi.
Alasan Anggun memilih subjek penelitian remaja SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yaitu lokasi SMA Muhammadiyah 1 Surakarta letaknya di pusat kota, dimana terdapat fasilitas dan akses penyediaan pangan yang mudah dijangkau, selain itu layanan pesanan makanan juga sudah banyak, sehingga memudahkan remaja dalam memilih makanan yang bervariasi rasa dan kandungan zat gizinya. Remaja yang mengonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan gizi dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai akan berisiko mengalami masalah gizi. Berdasarkan survey pendahuluan yang sudah dilakukan ditemukan masalah gizi di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta ditemukan masalah gizi, diantaranya sebanyak 30% siswa dengan rentang usia 16-18 tahun mengalami masalah gizi, 10% siswa mengalami masalah gizi kurang dan 20% siswa mengalami masalah gizi lebih, sehingga saya tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
Adapun solusi untuk masalah gizi kurang pada remaja itu bisa diatasi dengan melakukan perubahan pada pola makannya bu, karena berdasarkan wawancara asupan makan, ada beberapa siswa yang tidak teratur pola makannya, ada yang masih tidak sarapan dan meninggalkan waktu makan malam, sehingga asupan makan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya. Beberapa juga ada yang aktivitas fisiknya tinggi tetapi asupan makannya kurang jadinya bisa mengakibatkan gizi kurang. Solusi yang kedua dengan mengonsumsi suplemen ataupun vitamin untuk meningkatkan nafsu makan sesuai dengan anjuran ahli gizi.
Seandainya ada yang terbukti dalam keadaannya parah atau sudah mengalami gizi buruk untuk segera berkonsultasi dengan ahli gizi serta memantau status gizinya.
Remaja bisa dengan membiasakan makan yang bervariasi sumbernya yaitu dari karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan zat gizi makro sebagai bahan dasar yang dijadikan tubuh untuk menghasilkan energi. Contohnya adalah:
Karbohidrat terdapat dalam nasi, jagung, kentang, umbi-umbian, gula, dll.
Protein terdapat dalam tahu, tempe, ikan, telur, daging, ayam, dll.
lemak terdapat dalam minyak, buah alpukat (lemak baik), dan makanan yang digoreng, dll
Menurut Dra. Willys Sari Listiyani, M.Pd., Semoga dengan adanya penelitihan ini, status gizi peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dapat terkawal sehingga tidak mengganggu aktifitas fisik mereka.
0 comments:
Posting Komentar