Solo, –Bhabinkamtibmas Kelurahan Jagalan Aipda Tarmuji, bertindak sebagai pembina Upacara di SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta, Senin (29/08/2022).
Berada dihalaman sekolah gedung 1, upacara diikuti oleh siswa-siswi dan para staf pengajar SD Muhammadiyah 8 Jagalan. Dalam kesempatan ini pak Bhabin memberikan amanat penting terkait maraknya aksi bullying/ perundungan yang kerap terjadi di kalangan pelajar, yang sering berakibat fatal hingga mempengaruhi psikis dan fisik korban bullying.
“Untuk menyikapi itu semua, maka perilaku sopan santun dan saling menghargai antar teman harus terus di tanamkan agar perilaku yang mengarah ke tindakan bullying bisa ditekan”. Ucap pak Bhabin
Perundungan adalah sebuah kata benda dalam Bahasa Indonesia. Kata kerja dari perundungan adalah merundung. Dalam KBBI merundung diartikan sebagai mengganggu; mengusik terus-menerus; menyusahkan. Dalam KBBI juga dijelaskan makna merundung sebagai aktivitas yang menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong.
Terkait dengan bullying diatur dalam Pasal 76C UU Nomor 35 Tahun 2014 yang berbunyi: "Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak.
Adapun jenis-jenis bullying; Verbal Bullying/ Perundungan Verbal, Physical Bullying/ Perundungan Fisik, Social Bullying/ Perundungan Sosial, Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya, Sexual Bullying / Perundungan Seksual.
“Bullying dapat terjadi pada siapa saja. Saya berharap perundungan di lingkungan sekolah ini bisa dihindarkan bahkan dihentikan. Guru perlu bekerjasama dengan orang tua dan masyarakat untuk menghindari kasus-kasus serupa di sekolah. Banyak dampak yang terjadi, baik dari sosial maupun psikologis yang nantinya akan membekas sepanjang masa. Ini akan menghambat perkembangan anak dari sisi sosial maupun dari pengembangan karakter,” tutur pak Bhabin.
Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk dapat mengenali macam macam bullying supaya dapat memberikan edukasi pada siswa dan juga orang tua.
Dengan demikian diharapkan semua pihak memiliki awareness (kesadaran) terhadap hal ini sehingga potensi terjadinya bullying atau perundungan dapat ditekan.
Mengakhiri amanatnya, Pak Bhabin mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan Upacara Bendera yang berjalan dengan lancar dan tertib, serta berharap agar aksi bullying tidak terjadi di SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta.
Jangan ada lagi kekerasan di lingkungan pendidikan
BalasHapus