SOLO – Covid-19 menyebabkan banyak dampak, termasuk di dunia pendidikan. Pagebluk Covid-19 selama kurang lebih dua tahun menyisakan banyak masalah, di antaranya merosotnya karakter peserta didik.
Sejak dimulainya pembelajaran tatap muka setelah diberlakukannya pembelajaran daring, para guru mulai merasakan gelombang perubahan besar kemerosotan karakter peserta didik. Guna pulihkan profil pelajar Pancasila, Sekolah Penggerak Perubahan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggenjot karakter religius.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengemukakan, melalui kegiatan Shalat Zuhur di Masjid al Wustha Mangkunegaran, Shalat Ashar dan Shalat Jumat lapangan sekolah sehat bersama pihaknya ingin memulihkan dan menanamkan profil pelajar Pancasila yang religius.
“Dengan kebiasaan kegiatan Shalat Duha, Shalat Duhur, Ashar dan Jumat bersama, kami berharap akan memberikan pengaruh positif dalam sikap dan perilaku anak sehari-hari, seperti motto yang diluncurkan kepala sekolah Sri Sayekti,” kata, Jatmiko, Jumat (6/8/2022).
Aktivitas rutin Shalat berjamaah dilakukan bukan hanya oleh peserta didik, tetapi juga guru, kepala sekolah, dan seluruh staf karyawan di sekolah sehat berkarakter ini.
“Jadi, aktivitas tersebut melibatkan seluruh elemen sekolah di bawah koorditor Wakil Kepala bidang al Islam Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin dan Staf Sutrisno. Pendidik sebagai orang tua di sekolah, kepala sekolah, maupun karyawan berperan menjadi uswah dan teladan,” ungkapnya.
Manurut Jatmiko, adanya budaya pembiasaan aktivitas rutin dan keteladan yang ditampilkan guru, kepala sekolah, dan karyawan merupakan salah satu cara aksi nyata penanaman profil pelajar Pancasila pada peserta didik Ketika berada di sekolah sejak pukul 07.00 WIB hingga 16.45 WIB.
“Peserta didik pada usia sekolah dasar sedang berada pada tahap ATM ‘amati, tiru, modifikasi’, sehingga keteladanan yang ditampilkan merupakan Langkah efektif dan efisien untuk membentuk generasi yang berkemajuan dan berkeadaban,” tuturnya.
Jatmiko menilai, penguatan profil pelajar Muhammadiyah Pancasila pada dasarnya dilaksanakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif kepada peserta didik. Selain itu, pembiasaan yang dilakukan bermuara unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah, bersih, sehat hijau dan lestari berbasis keimanan dan ketakwaan yang meresap dalam sanubari dan siap belajar sepanjang hayat.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar