Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan murid dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, lisan maupun tulis. Selain itu, untuk menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra.
Kemampuan murid dalam berkomunikasi dengan baik dan benar tentunya akan menumbuhkan rasa percaya diri ketika tampil di depan khalayak umum. Apresiasi terhadap hasil karya sastra akan memperhalus dan memperkaya pengalaman batin murid.
Salah satu aspek keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah membaca. Membaca merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan informasi yang terdapat dalam tulisan.
Keterampilan membaca murid dipengaruhi oleh dua hal, yaitu aspek mekanik dan pemahaman. Aspek mekanik berkaitan dengan gerakan mata pada saat membaca. Sedangkan aspek pemahaman berkaitan dengan kemahiran dalam menangkap serta menemukan sejumlah informasi dalam bacaan.
Tidak semua murid memiliki kemampuan untuk memahami bacaan dengan tepat. Guru harus menggunakan model, metode, atau media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan murid dalam menemukan informasi dalam bacaan.
Seperti yang dilakukan oleh Siti Junaidati, guru Bahasa Indonesia kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat. Ia menggunakan media pembelajaran “Papa Kaya Adiksimba,” akronim dari Papan Kata Tanya Adiksimba, Senin (8/8/2022).
Menurut Dati, Adiksimba merupakan gabungan dari kata tanya apa, di mana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana. Sesuai dengan materi kelas VI Tema II KD 3.4, menggali informasi penting dari buku teks sejarah dengan menggunakan kata tanya apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Informasi akan lengkap dan mudah ditemukan dengan menggunakan bantuan kata tanya tersebut.
“Desain papa kaya adiksimba terbuat dari kardus dilapisi dengan kertas asturo. Kertas asturo tersebut dilengkapi dengan tulisan kata tanya, seperti apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, bagaimana, dan adiksimba. Papa kaya adiksimba diberi pegangan kayu. Guru juga sudah menyiapkan teks yang nanti akan digunakan tugas kelompok,” ungkap Dati.
Selanjutnya, Dati menyampaikan langkah-langkah pembelajaran penggunaan media papan kaya adiksimba dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Langkah pertama, Guru menjelaskan materi dan bertanya jawab tentang adiksimba. Murid diberi kesempatan untuk membuat contoh kalimat tanya berdasarkan papa kaya adiksimba.
Langkah kedua, guru mengelompokkan murid secara acak menjadi enam kelompok yang terdiri dari 4 – 5 anak. Setelah itu murid mengambil undian yang di dalamnya terdapat enam kata tanya.
Langkah ketiga, murid membawa papa kaya adiksimba yang sesuai undian kemudian membuat kalimat pertanyaan bedasarkan teks yang sudah dibagi bersama dengan kelompoknya. Kalimat pertanyaan tersebut disertai dengan jawaban yang sesuai dengan paragraf.
Langkah kelima, guru meminta masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain serta mendapat umpan balik dari guru.
“Dari uraian kegiatan pembelajaran tersebut, adiksimba dapat digunakan untuk menggali dan menemukan informasi dari sebuah bacaan. Murid terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran karena mereka berpikir kritis untuk menentukan kalimat pertanyaan sehingga banyak informasi yang diperoleh,” tutur Dati.
Menurut salah satu murid kelas VI, Zada Patriot Bumi, kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia kali ini sangat menyenangkan.
"Seru, saya merasa bersemangat kelompok saya bisa kompak menyelesaikan tugas yang diberikan,” pungkasnya.
Nikmah Hidayati / Kaur Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta +62 856-4048-4290
0 comments:
Posting Komentar