SOLO – Terima majalah edukasi jadikan guru menulis. Hal ini mengingatkan Jatmiko Wakil Kepala Sekolah bidang humas sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada ungkapan Pramodya Ananta Toer: menulis itu bekerja untuk keabadian.
“Seseorang boleh tiada sampai ratusan tahun, tapi karya-karyanya selalu kita baca dan pelajari. Ditulis atau menulis merupakan aktivitas tidak jauh berbeda. Sama-sama mengeluarkan enerji dan pikiran,” ungkap Jatmiko, Jumat (12/8/2022).
Seperti diberitakan beberapa media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan sekolah penggerak melengkapi hadiah Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022.
“Ujung tombak perubahan di sektor pendidikan adalah guru. Terima kasih pemimpin perusahaan majalah edukasi Titik Setyaningsih SE MSi CA BKP yang telah mengirim 2 majalah edisi 076 Agustus 2022 vol 2 dengan cakupan peredaran Nasional ISSN 1979-1771. Mulanya iseng-iseng menulis dapat majalah,” katanya, sambil tersenyum.
Menurut Jatmiko Majalah Edukasi penerbit Romiz Aisy merupakan sarana untuk mengembangkan profesi dan media berita. Ia berharap kehadiran majalah Edukasi bisa digunakan sebagai referensi yang berkaitan dengan transformasi Pendidikan berkemajuan dan berkeadaban khususnya kepada generasi anak bangsa sebagai pendidik dan tenaga kependidikan di era industri 4.0 menuju era society 5.0.
Society 5.0 merupakan masyarakat yang mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi, lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti internet untuk segala sesuatu, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Era ini menjadi peluang sekaligus tantangan baru bagi siswa untuk meningkatkan soft skill sebagai persiapan di masa yang akan datang. Telah diketahui secara bersama bahwa kurikulum merupakan “nyawa” dalam Pendidikan,” bebernya.
Kurikulum hendaknya perlu dievaluasi secara dinamis dan berkala mengikuti perkembangan zaman terutama IPTEK. Kurikulum disusun dengan memperhatikan kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan lulusan.
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan baru Kemendikbud Ristek RI untuk mewujudkan proses pembelajaran yang inovatif dan mengikuti kebutuhan siswa.
“Era Society 5.0 berlangsung pada Abad 21 yang dimana merupakan kejayaan dunia digital. Model pembelajaran abad ke-21 mewajibkan siswa untuk mencapai keterampilan 4C yaitu critical thinking, communication, colaboration, and creativity,” pungkasnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar