SOLO – Videotron SD Muhammadiyah 1 Solo demi pendidikan berkemajuan terpasang gagah di bagian depan gedung sekolah.
“Sekolah memasang satu unit videotron untuk publikasi sekolah sebagai bentuk informasi pendidikan berkemajuan dan keterbukaan informasi sekolah penggerak perubahan kepada masyarakat luas,” ujar Kepala Sekolah Sri Sayekti MPd, Kamis (4/8/2022).
Dia menjelaskan pemilihan lokasi tersebut karena strategis dan menjadi akses utama masyarakat yang berkunjung ke sekolah.
Videotron dipasang di area depan sekolah menghadap jalan kartini no 1 Pura Mangkunegaran bertujuan agar masyarakat mengetahui profil dan dinamika dari kegiatan di SD Muh 1 Solo.
Sayekti mengungkapkan penggunaan media videotron sebagai sarana sekolah menyampaikan capaian kinerja warga sekolah.
“Maka isinya nanti selain profil sekolah, juga prestasi dari guru dan siswa. Tentu ini juga sebagai wujud apresiasi bagi mereka yang berprestasi dan kampanye lawan Covid-19,” paparnya.
Tidak hanya itu, sambungnya, media videotron ini juga bisa digunakan untuk menayangkan kegiatan Islam berkemajuan dan profil pelajar pancasila, menurut dia, ada lima ciri.
Pertama, tauhid yang artinya mengesakan Allah swt . Kedua, berpedoman pada al-Quran dan as-Sunnah. Ketiga, Islam yang terus menggerakkan ijtihad dan tajdid. Keempat, mendakwahkan washatiyah yang artinya Islam yang moderat, yang di tengah-tengah atau Islam yang tidak ekstrem. Kelima, mewujudkan rahmatan lil alamin yaitu Islam yang membawakan seluruh alam atau rahmat bagi semua yang ada di dunia baik manusia, tumbuhan, dan binatang.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Selama kurun waktu 2015-2022 sekolah ini telah bertransformasi dari sekolah tradisional menjadi sekolah modern yang memadukan Kurikulum Ismuba, kurikulum nasional dan internasional sehingga menempatkan sekolah berbudaya mutu dengan menyandang berbagai gelar.
“Sebagai Sekolah Pendidikan Karakter tingkat nasional, Sekolah Model pembelajaran TIK, Sekolah Budaya, Sekolah Unggulan, Sekolah Sehat, Sekolah Rujukan Nasional, serta Sekolah Penggerak,” pungkasnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar