SD Muhammadiyah 2 Kauman, Surakarta (SD Mudaka) pekan ini mulai mengaktifkan penggunaan kartu pelajar untuk bertransaksi nontunai di lingkungan sekolah. Kartu pelajar yang berisi identitas siswa beserta fotonya dilengkapi barcode untuk bertransaksi nontunai.
Pada prinsipnya satu kartu bisa untuk semua. Maksudnya kartu yang berfungsi sebagai identitas siswa juga bisa digunakan transaksi nontunai di kantin, di koperasi sekolah, untuk infaq, dan juga untuk membayar biaya sekolah. Kartu dapat diisi dengan top-up di bagian pelayanan Tata Usaha (TU) tanpa dipungut biaya administrasi ataupun melalui transaksi bank untuk kemudahan orang tua dan siswa.
Heni Marlinawati, S.Ag., S.Pd., M.Pd., ketua Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS) menyampaikan, "SD Mudaka selangkah lebih maju dalam pelayanan, hal ini mengacu pada indikator sekolah swasta versi Kemendikbud RI yakni sekolah berbasis pendidikan karakter, budaya, teknologi, dan informasi. Pembayaran nontunai ini bertujuan untuk:
1. Menuju Era digital sebagai edukasi siswa terbiasa tidak menggunakan uang tunai sehingga menjadi media literasi digital sejak dini anak-anak sudah mampu mengatur keuangan di era industri 4.0 maka difasilitasi pembayaran nontunai.
2. Memberikan peningkatan pelayanan terbaik, mengingat banyaknya siswa SD Mudaka, maka untuk mempercepat transaksi supaya siswa tidak perlu antre berlama-lama dan bisa menggunakan waktu istirahat dengan maksimal.
3. Sebagai kontrol siswa. Artinya meski pengisian saldo tidak dibatasi namun dalam penggunaan transaksi anak-anak dibatasi maksimal Rp10.000,00 sehingga menjadi edukasi anak tidak berlaku boros dalam penggunaan uang dan orang tua pun bisa mengontrol uang jajan anak-anaknya."
Choirul, siswa kelas 5 sangat antusias untuk segera menggunakan kartunya saat mulai dibagikan. "Sangat senang. Seru. Ingin langsung dicoba sekarang di kantin," kata Irul panggilannya, dengan berbinar-binar saat menyampaikan pada tim Humas SD Mudaka.
"Alhamdulilah dengan adanya kartu nontunai sebagai alat transaksi, siswa terlihat antusias dan senang. Bahkan banyak siswa yang menyatakan lebih suka memakai kartu karena sudah modern. Terlihat nilai edukasi dalam transaksi, anak-anak menerapkan budaya antre, berbaris sesuai urutannya," jelas Heni.
"Terima kasih kepada semua pihak terutama kepada seluruh wali siswa yang telah mendukung program teknologi digital di SD Muhammadiyah 2 ini. Semoga anak-anak kita menjadi generasi penerus yang berkarakter baik, berbudaya baik, dan melek teknologi. Sukses masa depan dan tentunya tetap menjadi anak yang sholeh dan sholehah," lanjut Heni kepada tim Humas SD Mudaka.
Heni juga berpesan kepada siswa, "Kebutuhan manusia terhadap ilmu jauh lebih besar daripada kebutuhan makan dan minum, karena itu kelola uang saku dengan baik jangan boros menggunakan kartu nontunai seperlunya dan fokuslah pada menimba ilmu."
0 comments:
Posting Komentar