Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan projek yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan. Adapun prinsip P5 ada 4, yaitu holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik dan eksploratif.
Muhammad Arif Agusnin, S.Pd.I selaku ketua kegiatan Pekan P5 menjelaskan tujuan kegiatan ini selain untuk memenuhi yang menjadi kewajiban dari kurikulum baru, yaitu kurikulum merdeka juga sebagai sarana untuk memberikan semangat, pengalaman dan warna baru kepada peserta didik serta edukasi kepada setiap warga sekolah.
“Pada kesempatan kali ini, kami memilih sub tema anti perundungan karena kita melihat secara nyata di sekolah masih ada beberapa siswa yang melakukan perundungan,” imbuhnya.
Pekan P5 Mu4ra terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan. Kegiatan hari pertama diawali dengan Pembukaan Pekan P5 oleh pengawas sekolah, Dra. Retnaningsih, M.Pd. Kemudian, dilanjutkan Seminar Sekolah Anti Perundungan dengan menghadirkan narasumber psikolog, yaitu Mahasri Shobabiya, S.Pd.I, S.Psi, M.Psi.
Hari kedua diisi dengan kegiatan Observasi Perundungan di lingkungan sekolah dan masyarakat secara berkelompok. Hasil observasi tersebut dibuat dalam bentuk PPT dan dipresentasikan. Kegiatan pada hari ketiga, siswa membuat desain Poster Digital dengan tema Cegah Perundungan yang berunsur bahasa inggris. Setiap anak menampilkan satu produk dari tugas desain tersebut dalam bentuk nyata berupa poster, stiker atau x-banner.
Rangkaian kegiatan pada hari keempat, siswa melakukan latihan Drama dan persiapan pentas inagurasi oleh masing-masing fasilitator. Hari terakhir Pekan P5 ditutup dengan kegiatan Pementasan Drama yang bertemakan “Sekolah Anti Perundungan”.
“Alhamdulillah, kegiatan Pekan P5 berjalan dengan baik, sukses dan lancar. Anak-anak berkesan menyenangkan, mereka begitu semangat dan enjoy selama mengikuti kegiatan Pekan P5. Harapan kedepannya, kegiatan P5 lebih singkat, terprogram dan bergotong royong antar semua fasilitator. Selain itu, kami juga berharap sudah tidak ada lagi perundungan di sekolah,” pungkasnya.
Penulis : Lind Mu4ra
jhossssd
BalasHapusSiup
BalasHapusSiiiip
BalasHapus