Sambut Kelahiran Nabi, SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Ajak Civitas Meneladani Akhlak Nabi

Menyambut datangnya maulid nabi atau kelahiran Nabi Muhammad SAW, SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menggelar pengajian di masjid SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, jumat (7/10/2022)

Kegiatan ini menghadirkan pendakwah Ustadz Danu Putra Arianto dari Nusukan Surakarta, yang kini aktif mengajar bahasa Arab di sekolah ini.

Kepala Sekolah Ibu Sri Darwati, S.Pd, M.Pd mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mentauladani akhlak Nabi Muhammad saw, beliau adalah nabi terakhir yang ke 25 yang menjadikan rahmat bagi seluruh alam.

Meriview zaman jahiliyah, untuk menata kehidupan jahiliyah yang mana masyarakatnya menyembah patung
Maka perubahan yang dilakukan oleh Nabi diantaranya; di bidang sosial misalkan sistem perbudakan/kasta. Akhlak, masyarakatnya menyembah patung, dan ketatanegaraan, penguasa waktu itu hanya berdasarkan kepentingan dan pembenaran bagi dirinya sendiri, katanya

Pesannya dengan kegiatan ini agar siswa siswi menjadi anak shalehah dengan menteladani akhlak nabi Muhammad saw. Ucap Sri Darwati, S.Pd M.Pd menutup pembicaraan.

Sedangkan Ust. Danu Putra Arianto dalam penyampaiannya diawali dengan menonton tayangan kelahiran Nabi Muhammad saw. Lalu dilanjut dengan membaca salawat sebagai kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw, ucapnya.

Sebagai bukti kecintaan kita, maka rubah dari sekarang idola kita, yaitu Nabi Muhammad saw; bukan artis korea, tuturnya disambut riuh para siswa

Karena Nabi Muhammad lah yang akan memberikan syafaat kepada kita; bukan yang lain, maka dari sekarang yang belum merubah idolanya, rubahlah, memantapkan ucapannya

Tak lupa beliau menceritakan sejarah nabi dan nasabnya serta meceritakan suka dukanya dalam dakwah Islam.

Di akhirat nanti; Nabi muhammad adalah orang yang paling sibuk dengan umatnya yaitu memohon dan bersujud agar umatnya tidak kehausan. Lalu memohon keselamatan umatnya dari sirath, lalu memohon dianggkat ke surga orang yang dalam hatinya masih ada iman walaupun sebiji kurma, sebiji kecil jagung, dan sekecil biji zarah, dan terakhir orang yang lidahnya basah mengucapkan lailaha illalah. Tuturnya.