SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mendapat kunjungan dadakan dari 2 Sekolah Dasar Negeri Paremono Mungkid Magelang dan Muntilan Kabupaten Magelang, Rabu (16/11/2022).
Tamu dari Magelang ini sebanyak enam orang. Mereka bermaksud studi tiru sekolah penggerak. Kunjungan ini diberitahukan pas saat hari kedatangannya ke Surakarta sekitar pukul 12.30.
Kepala Sekolah Paremono Siti Fatonah menyampaikan tahu dari sekolah melalau media sosial yang dipegang admin Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko.
”Diterima dan dijelaskan tentang sekolah penggerak dengan ramah dan jelas. Studi tiru Insya Allah bulan Januari 2023. Tadi saya bersama kepala sekolah lain bu Muryati, dengan saya jumlahnya 6 orang,” ujar Siti Fatonah saat pertemuan di Ruang Kepala Sekolah lantai 1.
Fatonah mengatakan, mengenal Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dari teman Salatiga pernah studi banding.
”Saya cari di Instagram, karena teman saya dari Salatiga pernah studi banding ke sekolah panjenegan saya jadi penasaran terus saya cari di Instagram,” katanya.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Surakarta mengucapkan terima kasih atas kunjungan jauh dari Magelang. Sekolah penggerak merupakan suatu upaya dalam mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus kepada pengembangan hasil belajar siswa secara menyeluruh yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM unggul (kepala sekolah dan guru).
Program ini akan mengakselerasi sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju, secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Sekolah Penggerak memberdayakan sekolah-sekolah lainnya, dengan sejumlah kemampuan yang tidak dimiliki oleh sekolah-sekolah non-penggerak. Sekolah Penggerak memahami proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan kemampuan para guru dalam mengajar.
“Sekolah Penggerak memiliki para guru yang berpihak pada anak dan mengajar sesuai tahap perkembangan siswa. Sekolah Penggerak berpotensi memunculkan para siswa yang senang belajar, berakhlak mulia, kritis, kreatif, serta kolaboratif (gotong-royong),” bebernya.
Sekolah Penggerak memiliki pendukung dan penyokong dari segenap orang tua, tokoh, serta organisasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas belajar siswa.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar