Surakarta, Tim DM MODELSKA – Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Solo ke – 278 pada Jum’at (17/02/23) diselenggarakan berbeda dari yang sebelumnya. Solo Safari dipilih pemkot Kota Solo sebagai tempat berlangsungnya upacara HUT Solo ke-278 tersebut. Upacara HUT Solo dihadiri oleh para pejabat pemerintahan kota Surakarta dan siswa dari sekolah yang dipiih untuk ikut serta mengikuti rangkaian upacara. Salah satu sekolah unggulan yang terpilih adalah SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
Uniknya upacara kali ini mewajibkan peserta upacara mengenakan baju adat Nusantara. Beragam baju adat pun menjadi daya tarik tersendiri dalam upacara tersebut. Upacara HUT Solo ke-278 dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.15 WIB. Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka memimpin langsung upacara HUT Kota Solo ke-278, dengan petugas upacara siswa-siswi terpilih dari SD dan SMP Kota Surakarta dan menggunakan protokol bahasa jawa.
Upacara ini dibuka dengan pertunjukan tarian kreasi sekolah Dasar di Solo. Kemudian iringan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hening cipta menggunakan team musical drumband, dilanjutkan pembacaan teks UUD 1945 yang dibacakan oleh salah satu siswa disabilitas, amanat dari sang Walikota Surakarta menjadi inti upacara yang mengusung slogan “Unggul Budayane, Sejahtera Wargane”. Terakhir adalah pembacaan doa, menjadi acara pungkasan upacara.
Upacara pun berjalan dengan hikmat. Seusai upacara semua peserta upacara menikmati fasilitas free memasuki area Solo Safari. Tampak keceriaan dan kegembiraan tersirat diwajah siswa-siswi pilihan tersebut karena Solo Safari memang Safari pertama dan baru diresmikan di Kota Solo. Berfoto dan berinteraksi langsung dengan binatang, serta berkesempatan berfoto dengan tokoh penting Kota Surakarta menjadi kesan tersendiri bagi mereka.
(Foto : Siswa SMP Muhammadiyah 8 Surakarta persiapan melakukan upacara hari jadi solo)
Siswa SMP Muhammadiyah 8 Surakarta merasa bangga, menjadi peserta dalam acara yang diadakan setahun sekali tersebut. Label sekolah penggerak yang aktif dan kreatif ikut menjadi tranding pembicaraan peserta sekolah lain. Harapannya dengan mengikuti upacara siswa menjadi lebih bangga menjadi warga Solo, memiliki kemauan untuk melestarikan akan budayanya, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, dan peka akan toleransi kepada sesama umat manusia seperti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, serta dapat menjalin keakraban berinteraksi langsung dengan sekolah lain yang menghadiri kegiatan upacara hari jadi Solo.
0 comments:
Posting Komentar