Guru SMA Muhmmadiyah 1 Surakarta, Dra. Willys Sari Listiyani, M.Pd., menghadiri Pembukaan Festival Pers 2023 dan Talkshow Hari Pers Nasional 2023. (Rabu, 1 Februari 2023). Kegiatan dengan tema Pameran Foto Hari Pers Nasional Selama Kepemimpinan Presiden Jokowi 2014-2022, pada 1- 28 Februari 2023 di Monumen Pers Nasional Surakarta di jalan Gajahmada No.59 Surakarta.
Kegiatan Pameran Foto HPN di Era Kepemimpinan Presiden Joko Widodo 2014-2022 dilaksanakan di Monumen Pers Nasional Surakarta karena Gedung tersebut merupakan gedung bersejarah lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Kegiatan dimulai pukul 09.00 dengan agenda registasi undangan, pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa dan sambutan-sambutan. Acara dilanjutkan dengan prosesi pemotongan pita, mengunjungi pameran. Selanjutnya Talkshow HPN 2023 dan tanya jawab. Acara Talkshow dilaksanakan secara hybrid, tamu undangan dan live Youtube Esposlive.
Tidak ketinggalan dalam Pembukaan Festival Pers 2023 juga ditampilkan kearifan lokal yaitu Tari Selamat Datang, Tari Saman, Tapak suci dan menyanyi. Pembukaan Festival Pers 2023 ditutup dengan foto Bersama.
Menengok sejarah Monumen Pers Nasional atau yang dulu dikenal dengan nama Societeit Sasana Soeka merupakan sebuah gedung yang berlokasi di sudut perempatan antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Yosodipuro, Surakarta. Sekarang Gedung ini merupakan salah satu warisan cagar budaya yang ada di Kota Surakarta.
Menilik lebih jauh ke belakang, monumen ini dulunya dibangun pada tahun 1918 atas perintah dari KGPAA Mangkunegara VII, Pangeran Adipati Aryo Prangwedana, sebagai sebuah balai perkumpulan dan ruang pertemuan. Meskipun baru dibangun tahun 1918, tetapi rancangan gambar gedung Monumen Pers ini telah diberikan kepada Mangkunegara VII sejak tahun 1917. Bangunan Monumen Pers dirancang oleh seorang arsitek asal Wonosobo yang bernama, Mas Aboekasan Atmodirono.
Keunikan gedung Monumen Pers karya Aboekasan Atmodirono ini terlihat dari gaya arsitekturnya yang memadukan kekhasan Hindu-Budha dengan Kolonial. Ciri khas Hindu-Budha tampak dari beberapa ornamen yang menyerupai stupa di bagian atap, wajah bangunan bertingkat yang menyerupai candi, serta dinding gedung yang terbuat dari batu andesit. Sedangkan, ciri kolonial terlihat dari adanya pilar besar serta jendela dan pintu yang lebar.
Pada tahun 1933, gedung ini menjadi saksi atas terbentuknya radio publik pertama yang dioperasikan oleh pribumi Indonesia, yakni Solosche Radio Vereeniging. Lalu, tahun 1937, Solosche Radio Vereeniging diperkirakan menyiarkan musik gamelan secara langsung dari Solo untuk mengiringi Putri Mangkunegoro VII, Gusti Nurul, yang tengah menarikan tari Bedhaya Srimpi di Istana Kerajaan Belanda di Den Haag.
Nama Monumen Pers Nasional sendiri, ditetapkan tahun 1973 dan kemudian lahan serta bangunan gedung Monumen Pers disumbangkan kepada pemerintah di tahun 1977. Monumen ini kemudian dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto pada 9 Februari 1978.
"Semoga rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Monumen Pers Nasional Surakarta dapat terselenggara dengan sukses dan lancar. Untuk masyarakat semoga mendapat gambaran kegiatan selama kepemimpinan Presiden Jokowi", ujar Dra. Willys Sari Listiyani, M.Pd.
0 comments:
Posting Komentar