Baru-baru ini Tim Assessor dari Cabdin Wilayah VI Surakarta yaitu Abdul Munip, S.Pd, M.Hum dan Amin Muslih, S.Pd, M.Pd melakukan Penilaian Prestasi Kinerja Kepala Sekolah (PPKKS) di ruangan aula SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, jumat (27/1/23).
Dalam sambutannya Kepala Sekolah Sri Darwati, S.Pd, M.Pd mengatakan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada TIM assessor dari Cabdin Wilayah VI serta mohon bimbingannya dan koreksi jawaban instrumen apabila kurang tepat, untuk perbaikan PKKS kedepannya.
"Mohon nanti bimbingannya barangkali tim kami dalam menjawab instrumen kurang tepat jawabannya", ucapnya.
"Masukan, saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan sekolah kami", pungkasnya.
Tim assessor Amin Muslih, S.Pd, M.Pd mengatakan PPKKS merupakan program dari provinsi mengacu kepada permendikbud No. 6 tahun 2018 yang isi instrumennya sama dengan PPKKS tahun lalu.
"Ini PPKKS tahun 2022 tapi dilaksanakan di tahun 2023 yah, dan kami sepakat kita menggunakan permendikbud No. 6 tahun 2018", katanya.
Amin melanjutkan, bahwa fokus penilaian PPKKS pada kepemimpinan, penilaian dilakukan dengan cara; cek dokumen 1 tahun, observasi secara langsung, dan hasil quesioner.
Mulai pukul 07.30 Tim assesor melakukan supervisi kurang lebih ada 155 instrumen, mulai dari program sekolah, standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar pengelolaan, pengawasan dan evaluasi, dan lain-lain.
Setelah selesai melakukan supervisi, TIM assessor Amin Muslih, S.Pd, M.Pd memberikan masukan dan saran yaitu fokus pada literasi dan kantin sehat.
"Sebaiknya untuk kegiatan literasi siswa itu di monitor dari sekolah, ada bukunya "monitoring literasi sekolah". Hari ini membaca apa, terus intinya apa yang dibaca, itu harus dicatat dalam buku monitoring sekolah", ucapnya.
"Lebih bagus lagi dalam kegiatan literasi, siswa diminta meresume apa yang dia baca, dan ini harus dikontrol", tegasnya.
"Dan kumpulkan para siswa sesuai dengan minatnya. Misal hasil literasi yang suka membaca al-Qur'an karyanya kumpulan hikmah dan yang suka puisi, karyanya adalah membuat puisi, begitu seterusnya," ucap Amin.
Amin pun berharap untuk kantin sehat yang sudah MoU dengan puskesmas hendaknya terus dilanjutkan untuk mendukung program pemerintah yakni mencegah stunting pada anak.
Sementara itu, Tim Assessor Abdul Munip, S.Pd, M.Hum mengapresiasi standar pembiayaan yang dinilai sangat bagus. Namun beliau meminta untuk juknis pemberian beasiswa 25%, 50%, 100% diperjelas.
Munip pun menyampaikan sebaiknya setiap kegiatan ada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Sementara untuk kepemimpinan sekolah dinilai sudah bagus, hanya di kewirusahaan fokus di kewirausahaan sekolah, bukan kewirausahaan mata pelajaran.
"Selain itu, para guru dalam pembelajaran tidak hanya fokus mengejar materi selesai tapi yang terpenting adalah karakter anak", ucapnya.
Penulis: Judin, S.Pd.I (Staf Humas)
0 comments:
Posting Komentar