SOLO- Pembelajaran yang berpihak pada murid dapat dilakukan dimana saja dan dengan teknik apapun dapat dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi murid. Seperti halnya yang dilakukan di kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta beberapa waktu yang lalu. Pembelajaran mapel IPA tentang Klasifikasi Makhluk Hidup dapat dilakukan dengan melalui pembelajaran praktik membuat totebag ecoprint.
Materi klasifikasi makhluk hidup meliputi Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia. Klasifikasi Plantae yang menjadi bahan pembelajaran dengan praktik membuat ecoprint tersebut. Siswa diajak untuk mengidentifikasi aneka jenis daun yang akan digunakan, meliputi nama ilmiahnya, ciri-cirinya serta kegunaannya bagi kehidupan sehari-hari. Ada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang harus dikerjakan siswa setelah membuat totebag ecoprint tersebut.
Tujuan kegiatan ini adalah mengajak siswa belajar mengenal berbagai tumbuhan yang ada di sekelilingnya melalui kegiatan yang menyenangkan yaitu membuat totebag ecoprint yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Totebag ukuran 20 x 30 cm ini dapat bermanfaat untuk wadah mukena atau buku atau bawaan lainnya yang praktis digunakan. Ecoprint dengan bahan tumbuhan pada saat ini sedang viral digunakan sebagai pakaian ataupun hijab dengan harga jual yang tinggi.
Teknik ecoprint yang digunakan adalah teknik pounding yaitu memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu. Teknik pounding ini ibarat mencetak motif daun pada kain. Palu dipukulkan pada daun yang telah diletakkan di atas kain yang ditutup dengan plastic untuk mengekstrak pigmen warna. Teknik memukul dimulai dari pinggir daun kemudian mengikuti alur batang daun.
Bahan yang diperlukan adalah totebag blacu, beberapa jenis daun (jati,,katuk,kelor,jambu, pepaya,singkong ), plastik transparan, buku tebal atau alas tulis, palu atau ulekan, tawas, dan ember. Cara pembuatan diawali dengan menyiapkan totebag blacu yang akan dibuat, memilih daun yang akan dipakai untukmembuat ecoprint dengan teknikpounding. Setelah itu menata dan mengkomposisikan daun di atas totebag lalu menutup plastik ke daun agar pada saat melakukan teknik pounding, daun dan plastik tidak hancur/rusak. Setelah daun sudah ditutup dengan plastik, kemudian dilakukanlah Teknik pounding, yaitu dengan cara memukulkan palu pada daun. Saat melakukan Teknik pounding, posisi palu harus sejajar. hal ini agar pentransferan warna dari daun kekain rata dan hasilnya lebih bagus dan rapi. Setelah melakukan teknik pounding,kemudian melakukan proses penguncian warna. penguncian warna pada daun yangtelah mengalami teknik pounding di kain tersebut. untuk mengunci warna dengan tawas. Dari proses penguncian warna , setelah menunggu 5-10 menit. lalu dijemur.
Tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas,karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam mengekstrak pigmen warna, Pada penelitian ini daun yangdipakai untuk pembuatan ecoprint adalah daun jati muda yang dapat menghasilkan warna merah dan untuk daun jati tua dapat menghasilkan warna coklat. Selain daun jati ada pula daun katuk yang digunakan dalam kegiatan ini. Daun katuk menghasilkan warna hijau pekat, selain itu ada juga daun singkong yang menghasilkan warna hijau kecoklatan. Dan yang terakhir ada daun papaya yang menghasilkan warna hijau muda.
Pembelajaran IPA materi klasifikasi tumbuhan kelas VII dibawah bimbingan Dr.Siti Khoiriyah, M.Si. dan Ibu Shofa Marwati, S.Pd. diharapkan dapat memberikan pengalaman berkesan mengenai materi klasifikasi tumbuhan dan kewirausahaan bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Sehingga ke depan anak memiliki penguasaan ilmu pengetahuan secara holistik dan mampu menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari dan masa yang akan datang.
(Humas- Frida)
0 comments:
Posting Komentar