Surakarta, Baru-Baru ini SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menggelar Workshop menghafal Al-Qur'an metode Al-Qosimi dengan narasumber Ust. Abu Hurri Al-Qosimi Al-Hafidz di ruang aula lantai 2, rabu (17/5/23).
Kegiatan ini diikuti oleh guru agama Islam dari internal sekolah dan dari eksternal sekolah sebagai mitra kerja sebanyak 17 sekolah SMP/MTs Muhammadiyah dan Negeri Kota Surakarta.
Dari 21 peserta yang diundang, hanya 15 peserta yang hadir sampai penutupan kegiatan di hari jumat (19/5/23).
Kepala Sekolah Sri Darwati, S.Pd, M.Pd menyampaikan terima kasih kepada peserta yang meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan workshop ini, "ada beberapa peserta yang tidak hadir dikarenakan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan di sekolah masing-masing", ucap Darwati.
Kegiatan workshop ini sebagai tindak lanjut MoU antara SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dan Al-Qosimi Centre pada rabu (1/3/23) dalam bimbingan menghafal al-Quran dengan metode Al-Qosimi.
Darwati mengatakan kegiatan workshop ini untuk kebaikan bersama, kebaikan sekolah dan masa depan anak didik, terutama bagi sekolah yang ada program tahfidznya.
Dihadapan peserta workshop Darwati menambahkan bahwa "Bagi anak didik dari sekolah panjenengan semua yang mempunyai hafalan lebih dari 20 Juz ke atas daftar di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta bebas uang pengembangan, bahkan setelah lulus direkomendasikan masuk program tahfidz UMS dengan biaya gratis".
"Asal rekomendasinya dari sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yah", ucap Darwati.
Sementara itu, Workshop yang dilaksanakan selama 2 hari dengan narasumbernya langsung dari Owner dan Founder Al-Qosimi Centre Ust. Abu Hurri Al-Qosimi Al-Hafidz menjelaskan tentang Poster ciri khas metode Al-Qosimi Tingkat Dasar, Penggunaan Al-Qur'an Hafalan Per 2 Juz (MMTBG), Penggunaan Buku Monitoring, Kurikulum Tahfidz 6 Bulan hafal 1 Juz Lancar, Prakatek mengisi kolom Pra-Se-Pas-Main, Menguasai Mata-fortu di Buku Hafalan Per 2 Juz dan masih banyak yang lainnya.
Beliau menambahkan workshop ini perlu ditindaklanjuti agar peserta mampu membuat kurikulum sendiri sesuai dengan alokasi waktu tersedia, jumlah peserta dan target hafalan.
"Kemarin waktunya kurang, peserta hanya mampu menguasai metode menghafal saja, belum menguasai membuat kurikulum mandiri", Ucapnya.
Selain itu, pesan dan kesan dari salah satu peserta Ust. Dimas Muhammad Rizaldi mengungkapkan "ternyata mengahafal itu tidak hanya sebatas kuantitas tapi kualitas, karena mazhab metode Al-Qosimi menggunakan Madzhab 1 dalam menghafal Al-Qur'an yakni mengutamakan lancarnya hafalan daripada banyaknya hafalan", tuturnya.
0 comments:
Posting Komentar