SOLO – Jadi narasumber dalam kegiatan acara penting terkait hal yang resmi tidaklah gampang, diperlukan syarat dan ketentuan berlaku. Tantangan zaman terus berubah, salah satunya guru harus meningkatkan kolaborasi dan kapasitas.
“al Hamdulillah terima sertifikat, sebagai peserta telah lulus pembekalan narasumber berbagi praktik baik gelombang 3 tahap 2 moda daring pada tanggal 15 sampai 18 April 2023 dengan pola 32 JP tertanda tangan kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah Darmadi SPd MPd dan peserta ngabuburit Ramadhan bareng BBGP,” jelas Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, SD Muhammadiyah 1 Surakarta, Senin (22/5/2023).
Materi selama empat hari pembekalan narasumber berbagi praktik baik gelombang 3 nomor 2341/B7.3/GT.00.06/2023, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Kemdikbudristek adalah materi umum tentang kebijakan implementasi kurikulum merdeka (IKM), materi pokok terkait pengenalan pedoman pengelolaan NS BPB dan aplikasi sistem informasi NS BPB, pengenalan buku saku narasumber berbagi praktik baik, bukti karya di platform merdeka mengajar, penguatan pemahaman kurikulum merdeka, konsep dan prinsip pembelajaran orang dewasa.
“Karena itu pembelajaran Andragogi semakin menarik dan seru. Lalu strategi berbagi praktik baik, ada kerangka cerita berbagi praktik baik dengan format STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi), rancangan cerita praktik baik, rancangan scenario video praktik baik, rancangan aktivitas berbagi, dan simulasi berbagi praktik baik,” tambah, Jatmiko.
Dia menegaskan, mencari solusi terbaik untuk menghadapinya adalah bagian dari strategi yang akan dihadirkan. Maka aksi nyata dari rentetan kegiatan tersebut menjadi resep obat yang manjur untuk memperbaiki semua keadaan. Aksi dan reaksi menjadi pasti menyuguhkan keberhasilan dan ketidakberhasilan. Maka strategi terbaik dalam memperlakukan serta memecahkan tantangan adalah bagian dari usaha terbaik dalam melewatinya. Maka refleksi menjadi penentu jawaban atas pertanhaan yang diajukan. Berhasil atau tidaknya aksi yang dilakukan. Refleksi adalah pembanding akhir anatara situasi awal dengan situasi akhir.
“Umpan balik dan refleksi diri narasumber berbagi praktik baik dan materi penunjang rencana tindak lanjut. metode STAR memudahkan seseorang dalam menceritakan praktik baik terhadap rekan sejawat antar komunitas. Tiada lain lingkungan yang positif, kebersamaan yang satu frekuensi akan melahirkan energi yang dahsyat jika dibarengi dengan persamaan persepsi tentang konsep 'kosongkan gelas'. Menerima ilmu dan pengalaman baru dari rekan sejawat demi peningkatan kualitas pelayanan mutu pendidikan,” tuturnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar