SOLO – Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI Muhammadiyah Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi (rakor) menuju sekolah go international. Rakor digelar secara tatap muka di SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga sejak Kamis-Jum’at, 6-7 Juli 2023.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta turut mengikuti acara tersebut mengatakan peserta rakor FKKS SD/MI Muhammadiyah/Aisyiyah Jawa Tengah.
“alHamdulillah, saya bersyukur dua hari ini dapat amanah dari Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd untuk mengikuti rakor menuju sekolah go international. Dan acara pertama langsung dari Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Dr Iwan Junaedi MSi,” ujar Jatmiko, Kamis Malam (6/7/2023).
Dia berharap mudah-mudahan raker ini bisa dilaksanakan dan mampu menghasilkan program kerja unggulan yang aplikatif sehingga bisa memberikan keberkahan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, dan dari Surakarta dalam acara ini juga hadir SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta, SD Muhammadiyah 22 Sruni, SD Muhammadiyah 16 Karangasem, SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi dan SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Dr Iwan Junaedi MSi menyampaikan persiapan ICP, sekolah membentuk tim International Class Program (ICP), tim merancang program ICP, sekolah melakukan sosialisasi pada siswa dan orang tua, tim menyiapkan guru yang akan terlibat di ICP, dan tim menyiapkan perangkat pembelajaran.
“Persiapan ICP, pilih kelas model jika parallel pilih satu kelas, pilih guru model, pilih siswa jika ad akelas parallel, perangkat pembelajaran semua diubah ke dalam Bahasa Inggris, proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, semua percakapan siswa dalam di kelas dalam Bahasa inggris, dan model lesson study agar guru lain bisa belajar,” bebernya.
Langkah untuk program ICP, penetapan tim, penyusunan standar ICP, pemilihan atau penetapan sekolah sasaran ICP dan jenis pendampingan.
“Dasar pendampingan pemilihan ICP, permintaan sekolah atau madrasah, dukungan dari persyarikatan, terdapat good wil dari kepala sekolah dan tenaga kependidikan, terdapat dukungan pembiayaan dari berbagai pihak, dukungan orang tua siswa, dukungan sarpras dan dukungan sumber daya pendidik,” pungkasnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar