SOLO – Empat strategi mendesain sekolah unggul berkemajuan menjadi bahasan ruang lingkup, program, prestasi, penerimaan peserta didik baru (ppdb) sekolah di siaran pendidikan radio Mentari FM di Gedung dakwah Balai Muhammadiyah Solo, Rabu (24/1/2024).
Menghadirkan narasumber Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Dwi Jatmiko MPd, Pembahasan fokus bagaimana strategi mendesain sekolah unggul berkemajuan. Inovasi dan terobosan menjadi kunci utama sekolah yang berdiri sejak 1935 ini tetap eksis yang saat ini di bawah manajerial kepala sekolah penggerak Hj Sri Sayekti MPd.
”Terima kasih kepada masyarakat yang telah mengamanahkan putra putrinya di SD Muhammadiyah 1 dan saat ini kuota tahun 2024/2025 telah terpenuhi dan sekarang membuka penitipan tahun 2025/2026,” tutur Jatmiko.
Dia lantas menjelaskan empat strategi, seperti memperbaiki mutu sekolah, mulai dari jam masuk lebih pagi terutama guru karyawan pukul 06.45 WIB dan wajib apel, siswa pukul 07.00 WIB, jaminan bisa mengaji dengan metode al Husna dan langgam nahawand untuk bacaan al Quran, anak bisa wudhu, dan salat dengan benar.
“Empat strategi kalau di sekolah ini mudahnya bisa dilihat pertama adanya kelas tahfiz, kedua kelas sains, ketiga kelas olahraga dan keempat kelas seni,” ujarnya.
Selain itu, ditambah ekstrakurikuler, ada makan siang dari dapur sehat dan jajan makanan yang sehat dari kantin sehat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) modern, perpustakaan terakreditasi A dari Perpusnas RI, Mushola bersertifikat arah kiblat, radio solo belajar (RSB), pelayanan antar jemput yang prima, selain itu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lebih awal dan sepanjang masa.
“Kepala sekolah selalu melibatkan wali murid untuk bisa membantu membesarkan sekolah. Ada kelas inspirasi dari orang tua, dan sekolah ini sesuai pesan bu Yekti harus mampu memetakan potensi, keahlian, dan senioritas guru. Diajak diskusi, sharing, untuk ikut membesarkan sekolah bersama-sama,” bebernya.
Sekolah yang berada di Jalan Kartini No 1 ini tidak hanya berprestasi akademik tetapi juga non akademik. Sekolah sudah mengajarkan siswa dan siswinya menjauhi praktik korupsi sejak dini. Implementasi pendidikan antikorupsi (PAK) ada di pembelajaran pengembangan diri, ekstrakurikuler aktualisasi, budaya sekolah dan projek pelajar Pancasila.
”Akhirnya sekolah, terima apresiasi praktik baik dalam implementasi pendidikan antikorupsi (PAK) bertepatan puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta,” ujarnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar