SOLO - Pagi yang cerah, siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Solo memulai kegiatan Hizbul Wathan (HW) dengan semangat menggebu. Mereka berkumpul dengan raut wajah ceria, siap menjalani berbagai aktivitas kepanduan yang tidak hanya menantang fisik. Namun juga membentuk mental dan spiritual mereka dengan belajar masak mandiri, Jumat (20/9/2024).
Kepala Sekolah Sri Sayekti Wakil menyampaikan bahwa Hizbul Wathan bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya kerja sama, kolaborasi dan kemandirian.
“Tak heran dalam setiap kegiatan, para anggota hizbul wathan mempelajari berbagai ilmu keterampilan untuk meningkatkan wawasan dan cara-cara untuk bertahan hidup, termasuk kemampuan belajar memasak terutama kelas V-VI,” ujarnya.
Hizbul Wathan merupakan kepanduan yang berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
Sifat HW adalah sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Bersifat nasional, artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Bersifat terbuka, artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang pendidikan.
Penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa(pembina). Bersifat sukarela, artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa paksaan atau tekanan orang lain.
“Tidak berorientasi pada partai politik, artinya secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk organisasi HW hanyalah Persyarikatan Muhammadiyah,” bebernya.
Tujuan utama kegiatan ini adalah proses para anggota HW belajar bagaimana mereka merasakah betapa senangnya memasak dan nikmatnya masakan hasil masakan sendiri.
Antusias para peserta begitu besar karena tidak hanya putri namun putrapun juga ikut didalam memasak ini terbagi menjadi 28 kuntum.
Salah satu siswa kelas 5C, Mikhayla mengatakan sangat gembira bisa belajar memasak di halaman sekolah sehat dipandu oleh pendamping kuntum yang hebat dan luar biasa.
“Saya makan dengan lahap bersama teman-teman hasil masak sendiri, kita bisa berbagi antar teman,” ucapnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar